Bagaimana Raja Frederik Merusak Momen Penobatan Ratu Mary

Alvin Karunia By Alvin Karunia
4 Min Read

Momen penobatan seharusnya menjadi momen yang penuh kebahagiaan dan kehormatan bagi pasangan kerajaan. Namun, tidak demikian halnya dengan Raja Frederik dan Ratu Mary dari Denmark, yang mengalami insiden memalukan saat mereka berdiri di balkon Istana Christiansborg, di hadapan ribuan rakyat mereka.

Pasangan kerajaan ini baru saja diumumkan sebagai raja dan ratu baru Denmark, menggantikan Ratu Margrethe II yang turun tahta setelah 52 tahun berkuasa. Raja Frederik dan Ratu Mary adalah pasangan yang populer di kalangan rakyat Denmark, terutama karena kisah cinta mereka yang seperti dongeng.

Ratu Mary adalah seorang wanita asal Australia yang bertemu dengan Pangeran Frederik di sebuah pub di Sydney saat Olimpiade 2000. Mereka kemudian menjalin hubungan jarak jauh, hingga akhirnya menikah pada tahun 2004. Kini, mereka memiliki empat anak, termasuk Pangeran Christian yang menjadi pewaris tahta.

Namun, hubungan mereka sempat tercoreng oleh isu perselingkuhan yang menimpa Raja Frederik. Beberapa tabloid melaporkan bahwa Raja Frederik memiliki hubungan gelap dengan seorang model bernama Helene Christensen, yang juga berasal dari Denmark. Isu ini membuat Ratu Mary merasa sakit hati dan marah, bahkan sempat dikabarkan bahwa mereka akan bercerai.

- Advertisement -

Meskipun begitu, pasangan kerajaan ini tetap menunjukkan sikap harmonis dan bersatu di depan publik, terutama saat momen penobatan mereka. Mereka tampak berpegangan tangan dan saling menatap mata, lalu berbagi ciuman di balkon yang disambut riuh oleh kerumunan massa.

Namun, saat itulah terjadi insiden yang tidak terduga. Raja Frederik, yang mungkin terlalu bersemangat, mencium Ratu Mary dengan terlalu keras, sehingga membuat mahkota yang dikenakan Ratu Mary terlepas dan jatuh ke lantai. Ratu Mary terkejut dan mencoba menangkap mahkotanya, tetapi terlambat. Mahkota itu berguling-guling di lantai balkon, hingga hampir jatuh ke bawah.

Untungnya, seorang pengawal kerajaan sigap mengambil mahkota itu dan memberikannya kembali kepada Ratu Mary, yang tampak malu dan canggung. Raja Frederik pun meminta maaf kepada Ratu Mary dengan wajah merah, sambil tersenyum canggung. Mereka kemudian berusaha melanjutkan acara dengan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tetapi raut wajah mereka masih terlihat gugup.

Insiden ini tentu saja menjadi bahan pembicaraan dan ejekan di media sosial, terutama di antara para penggemar kerajaan. Banyak yang menganggap bahwa Raja Frederik tidak sopan dan tidak menghormati Ratu Mary, yang seharusnya menjadi pusat perhatian saat momen penobatan. Ada juga yang menganggap bahwa Raja Frederik sengaja melakukan hal itu untuk membalas dendam atas isu perselingkuhan yang menimpanya.

Namun, ada juga yang bersimpati dan menganggap bahwa insiden ini hanyalah sebuah kecelakaan yang tidak disengaja, dan bahwa Raja Frederik hanya ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada Ratu Mary. Ada juga yang menganggap bahwa insiden ini adalah sebuah lelucon yang lucu dan menghibur, yang menambah keunikan dan kekhasan pasangan kerajaan ini.

- Advertisement -

Bagaimanapun, insiden ini tidak mengurangi rasa hormat dan cinta rakyat Denmark kepada Raja Frederik dan Ratu Mary, yang dianggap sebagai simbol persatuan dan kemajuan negara. Mereka berharap bahwa pasangan kerajaan ini dapat memimpin dengan bijak dan adil, serta menjaga keharmonisan dan kebahagiaan keluarga mereka.

Share This Article