jlk – Brazzaville, 16 Agustus 2024 – Wabah penyakit Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di Afrika, dengan lebih dari 2.000 kasus yang dikonfirmasi di 15 negara sejak awal tahun ini.
World Health Organization (WHO) telah meningkatkan respons terhadap wabah ini ke tingkat tertinggi, menunjukkan betapa seriusnya situasi ini bagi kesehatan global.
Penyebab Penyebaran Cepat
Mpox adalah penyakit virus yang ditularkan dari hewan ke manusia dan kemudian dapat menyebar antar manusia melalui kontak fisik.
Penyakit ini telah lama menjadi endemik di wilayah Afrika, terutama di Republik Demokratik Kongo (DRC), yang menyumbang lebih dari 90% kasus yang dilaporkan.
Namun, sejak September 2023, varian baru yang lebih menular, dikenal sebagai clade 1b, telah muncul di DRC dan menyebar ke negara-negara tetangga, seperti Rwanda, Uganda, dan Kenya.
Beberapa faktor memperburuk penyebaran penyakit ini di Afrika, termasuk kondisi kesehatan masyarakat yang rentan dan terbatasnya akses terhadap perawatan medis, terutama di daerah pedesaan.
Konflik yang berkepanjangan di wilayah seperti Kivu di DRC juga menyebabkan perpindahan penduduk yang signifikan, menciptakan kondisi hidup yang padat dan mempercepat penyebaran virus.
Tanggapan dan Upaya Pengendalian
WHO telah memobilisasi sumber daya secara besar-besaran untuk membantu negara-negara yang terdampak, dengan memperkuat surveilans penyakit, diagnostik, dan perawatan klinis.
Pemerintah DRC juga telah meluncurkan rencana strategis nasional untuk vaksinasi serta memperkuat pengawasan di perbatasan dan titik-titik masuk utama.
Pemerintah AS telah menyumbangkan 50.000 dosis vaksin JYNNEOS yang disetujui oleh FDA untuk membantu mengatasi wabah di DRC.
WHO dan mitra-mitranya juga terus berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penularan, serta memperkuat upaya pelacakan kontak dan investigasi lapangan.
Dampak yang Luas
Selain dampak kesehatan, wabah Mpox telah memperburuk kondisi sosial di wilayah-wilayah yang sudah menghadapi tantangan besar akibat konflik dan kemiskinan.
Tingkat fatalitas yang tinggi dari varian clade 1b membuat situasi semakin kritis. Di DRC saja, Mpox telah menyebabkan 548 kematian sejak awal 2024.
WHO dan organisasi kesehatan lainnya menekankan pentingnya respons yang cepat dan efektif untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut dan mencegah dampak yang lebih luas di tingkat global.
Dengan situasi yang semakin kritis, penting bagi komunitas internasional untuk terus mendukung negara-negara Afrika dalam mengatasi wabah ini, baik melalui bantuan vaksin, peralatan medis, maupun dukungan finansial untuk memperkuat sistem kesehatan di lapangan.