Berapa periode peradaban Islam?

Noer Huda By Noer Huda
5 Min Read
Berapa periode peradaban Islam?
Berapa periode peradaban Islam?

jlk – Percaya atau tidak, dunia ini pernah menjadi saksi peradaban Islam yang begitu cemerlang.

Dari masa kejayaan hingga era reformasi, perjalanan panjang ini menggambarkan kisah unik yang mengakar dalam sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan Islam. mari kita gali sedikit lebih dalam.

Masa Klasik (650-1258 M) – Kejayaan dan Kemandegan

Jadi, dulu ada masa keemasan yang disebut sebagai periode klasik. Semacam zaman kejayaan gitu deh.

- Advertisement -

Dimulai dari kekhalifahan Rasyidin dan Umayyah, berakhir tragis karena invasi Mongol pada 1258 M.

Nah, di dalam periode klasik ini, ada dua fase, yang pertama itu kayak zaman perluasan, integrasi, dan kemajuan (650-1000 M), yang kedua itu pas fase gonjang-ganjing, pecah belah, dan kemunduran (1000-1258 M).

Jadi, di fase pertama ini, Islam bener-bener ngerambah ke mana-mana. Dari Afrika Utara, Spanyol, Persia, Asia Tengah, sampai India dan Cina.

Gak cuma itu, Islam juga kumpul-kumpul sama peradaban lain, seperti Yunani, Romawi, Persia, India, dan Cina.

Namanya juga periode klasik, pasti canggih lah! Politik, sosial, ekonomi, hukum, seni, dan ilmu pengetahuan, semuanya maju pesat. Tokoh-tokohnya juga keren banget, kayak Imam Malik, Imam Syafi’i, sampe Al-Khawarizmi.

- Advertisement -

Eh, tapi masuk fase kedua, agak kurang beruntung. Kekuasaan pusat Abbasiyah lemah, banyak konflik internal, pemberontakan sana-sini, dan akhirnya diinvasi sama Mongol. Jadi, bisa dibilang, kayak naik roller coaster, naik turun terus.

Masa Pertengahan (1258-1800 M) – Ada Mongol, Turki, Sampe Kolonialisme

Sesuai namanya, ini masa peralihan. Setelah kekhalifahan Abbasiyah hancur, muncul berbagai kekuasaan baru di dunia Islam.

- Advertisement -

Mongol datang dulu, menaklukkan sebagian besar wilayah Islam, tapi anehnya, banyak yang masuk Islam dan malah ngelanjutin dinasti-dinasti baru.

Turki juga ada, mereka berhasil bikin kekaisaran Utsmaniyah yang kuat dan luas, sampe puncak kejayaannya di abad ke-16.

Terus, di fase kedua, muncul tiga kekaisaran besar: Safawiyah di Iran, Utsmaniyah di Turki, dan Mughal di India.

Mereka punya pengaruh gede banget di semua bidang. Jadi, bisa dibilang, ini kayak era ketiga besar. Beberapa tokoh terkenalnya, kayak Syah Abbas, Suleiman Al-Qanuni, Akbar, pokoknya panjang daftarnya.

Tapi sayang, di fase ketiga ini, dunia Islam kena kolonialisme Barat. Barat menguasai sebagian besar wilayah Islam, baik langsung maupun tidak langsung.

Kita akhirnya jadi saksi krisis dan kemunduran di banyak aspek kehidupan. Tapi tenang, masih ada tokoh-tokoh berani yang tetap berdiri, kayak Muhammad Ali Pasha dan Tipu Sultan.

Masa Modern (1800 M-sekarang) – Reformasi, Kemerdekaan, dan Globalisasi

Oke, mari melompat ke masa sekarang. Ini masa reformasi, rekonstruksi, dan reaktualisasi Islam. Mulai dari gerakan reformasi Islam di abad ke-19, sampe sekarang yang penuh dengan globalisasi dan pluralisme.

Jadi, di fase pertama, muncul gerakan reformasi Islam yang pengin bersih-bersih, modernisasi, dan bawa Islam ke masa kejayaan lagi.

Ada tokoh-tokoh hebat seperti Muhammad Abduh dan Muhammad Iqbal yang jadi pionir gerakan ini. Mereka juga bergandengan tangan sama gerakan nasionalisme, buat lawan penjajahan Barat.

Fase kedua, kita saksikan banyak negara Islam merdeka dan berdaulat. Mereka berusaha membangun sistem yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Tapi ya, nggak bisa dipungkiri, masih ada konflik dan drama di sepanjang jalan. Beberapa tokoh terkenalnya, kayak Sukarno, Nasser, Khomeini, dan Hasan Al-Banna.

Terakhir, fase ketiga ini ada fenomena globalisasi dan pluralisme. Dunia Islam diuji dengan perubahan yang datang cepat, kayak teknologi, komunikasi, dan transportasi yang maju pesat.

Tapi juga ada masalah, kayak kemiskinan, ketimpangan, terorisme, dan islamofobia. Tapi tenang, masih ada tokoh-tokoh bijak kayak Abdurrahman Wahid dan Tariq Ramadan yang punya pandangan canggih buat menghadapinya.

Jadi, begitulah perjalanan panjang peradaban Islam. Dari klasik yang megah, pertengahan yang penuh warna, sampe modern yang penuh tantangan. Semoga kita bisa belajar dari sejarah ini, dan siap menghadapi masa depan yang lebih cerah!

Share This Article