BMW i3 adalah salah satu mobil listrik yang ditawarkan oleh produsen mobil Jerman yang terkenal dengan slogan “The Ultimate Driving Machine”. Namun, apakah mobil ini benar-benar layak mendapat gelar tersebut? Ataukah ini hanya sebuah produk yang mencoba mengikuti tren pasar tanpa mempertimbangkan kualitas dan kenyamanan pengguna?
Dalam artikel ini, saya akan mengulas beberapa aspek dari BMW i3, mulai dari desain, performa, fitur, hingga harga. Saya juga akan memberikan beberapa contoh dan perbandingan dengan mobil listrik lainnya yang mungkin lebih menarik dan lebih masuk akal untuk dibeli. Siap-siap untuk mengetahui kebenaran di balik mobil listrik yang mahal, mungil, dan mungkin membuat Anda malu ini.
Desain
BMW i3 memiliki desain yang cukup unik dan berbeda dari mobil BMW lainnya. Mobil ini memiliki bentuk yang kotak dan kompak, dengan pintu belakang yang terbuka ke arah berlawanan dari pintu depan. Mobil ini juga menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti plastik daur ulang, serat karbon, dan kayu eucalyptus.
Namun, desain ini juga menimbulkan beberapa masalah. Pertama, mobil ini terlihat kurang elegan dan sporty, bahkan cenderung aneh dan jelek. Banyak orang yang mengkritik penampilan mobil ini, bahkan ada yang menyebutnya sebagai “mobil kardus” atau “mobil mainan”. Kedua, mobil ini memiliki ruang kabin yang sempit dan kurang ergonomis. Mobil ini hanya bisa menampung empat orang dewasa, dengan ruang kaki dan kepala yang terbatas. Bagasi mobil ini juga sangat kecil, hanya 15,1 kaki kubik, atau sekitar setengah dari bagasi mobil kompak lainnya. Ketiga, mobil ini memiliki pintu belakang yang tidak praktis dan berisiko. Untuk membuka pintu belakang, Anda harus membuka pintu depan terlebih dahulu, yang berarti Anda harus keluar dari mobil jika ada penumpang di belakang. Selain itu, pintu belakang yang terbuka ke arah berlawanan juga berpotensi menabrak mobil lain atau benda di sekitar.
Performa
BMW i3 memiliki performa yang lumayan untuk ukuran mobil listrik. Mobil ini memiliki tenaga 170 hp dan torsi 184 lb-ft, yang bisa membuatnya berakselerasi dari 0-60 mph dalam 6,8 detik. Mobil ini juga memiliki suspensi yang nyaman dan kemudi yang responsif, yang membuatnya mudah dikendalikan di jalan.
Namun, performa ini juga tidak sempurna. Pertama, mobil ini memiliki jangkauan yang terbatas, hanya 113 mil untuk versi baterai saja, dan 200 mil untuk versi dengan mesin bensin sebagai generator tambahan. Ini berarti Anda harus sering mengisi ulang baterai atau bensin, yang bisa merepotkan dan mahal. Kedua, mobil ini memiliki transmisi yang sederhana, hanya satu kecepatan. Ini membuat mobil ini kurang bertenaga dan bervariasi saat melaju di kecepatan tinggi. Ketiga, mobil ini memiliki rem yang kurang halus dan efisien. Mobil ini menggunakan sistem regeneratif yang mengubah energi kinetik menjadi listrik saat melambat, namun sistem ini terlalu agresif dan membuat mobil terasa berhenti mendadak saat melepaskan pedal gas.
Fitur
BMW i3 memiliki fitur yang cukup lengkap dan canggih untuk mobil listrik. Mobil ini dilengkapi dengan sistem infotainment yang bisa terhubung dengan smartphone, navigasi, kamera mundur, sensor parkir, kontrol iklim otomatis, kursi depan yang bisa diatur, dan lain-lain. Mobil ini juga memiliki beberapa fitur keselamatan, seperti airbag, rem anti-lock, kontrol stabilitas, dan sistem pengereman darurat otomatis.
Namun, fitur ini juga tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. Pertama, mobil ini tidak memiliki fitur mewah yang biasa ada di mobil BMW lainnya, seperti sunroof, kursi kulit, kursi belakang yang bisa dilipat, dan sistem audio premium. Kedua, mobil ini tidak memiliki fitur canggih yang sudah ada di mobil listrik pesaingnya, seperti layar sentuh besar, sistem pengisian baterai cepat, sistem penggerak empat roda, dan sistem mengemudi otomatis. Ketiga, mobil ini tidak memiliki fitur yang bisa meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna, seperti sistem pendingin baterai, sistem pemanas kabin, dan sistem prekondisi.
Harga
BMW i3 memiliki harga yang sangat mahal untuk ukuran mobil listrik. Mobil ini dibanderol dengan harga mulai dari $45.445 untuk versi baterai saja, dan $48.645 untuk versi dengan mesin bensin sebagai generator tambahan. Ini berarti Anda harus mengeluarkan uang lebih dari setengah miliar rupiah untuk memiliki mobil ini.
Namun, harga ini juga tidak sepadan dengan nilai yang didapat. Pertama, mobil ini tidak memberikan kualitas dan kenyamanan yang sesuai dengan standar BMW. Mobil ini terlihat murahan, sempit, dan tidak praktis, yang bisa menurunkan citra Anda sebagai pemiliknya. Kedua, mobil ini tidak memberikan performa dan fitur yang lebih baik dari mobil listrik lainnya. Mobil ini memiliki jangkauan yang terbatas, transmisi yang sederhana, rem yang kasar, dan fitur yang kurang lengkap dan canggih. Ketiga, mobil ini tidak memberikan keuntungan finansial yang signifikan. Mobil ini masih harus membayar pajak, biaya perawatan, dan biaya pengisian baterai atau bensin, yang bisa membuat Anda mengeluarkan uang lebih banyak di masa depan.
BMW i3 adalah mobil listrik yang mahal, mungil, dan mungkin membuat Anda malu. Mobil ini memiliki desain yang aneh dan jelek, performa yang terbatas dan sederhana, fitur yang kurang lengkap dan canggih, dan harga yang sangat mahal. Mobil ini tidak layak disebut sebagai “The Ultimate Driving Machine”, melainkan “The Ultimate Disappointing Machine”.
Jika Anda mencari mobil listrik yang lebih baik dan lebih masuk akal, Anda bisa memilih mobil listrik lainnya yang sudah ada di pasaran, seperti Tesla Model 3, Hyundai Kona Electric, Chevrolet Bolt, atau Nissan Leaf. Mobil-mobil ini memiliki desain yang lebih menarik dan sporty, performa yang lebih bertenaga dan bervariasi, fitur yang lebih lengkap dan canggih, dan harga yang lebih terjangkau dan sepadan dengan nilai yang didapat.
Sekian artikel saya tentang BMW i3. Semoga artikel ini bisa memberikan Anda informasi dan wawasan yang berguna. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih telah membaca artikel ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.