jlk – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 pada Jumat, 1 Maret 2024.
Dalam rapat tersebut, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp48,1 triliun atau dividen per saham sebesar Rp319, setara dengan dividend payout ratio kurang lebih 80,04% dari laba atribusi.
Dividen yang dibagikan BRI tersebut mengalami peningkatan sebesar 10,59% dibandingkan nominal yang dibayarkan tahun 2023 lalu sebesar Rp43,49 triliun.
Hal ini menunjukkan kinerja BRI yang tetap solid dan tumbuh.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa pembagian dividen tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki fungsi agent of development dan value creator dapat menjalankan peran economic dan social value secara simultan.
“Melalui pembayaran pajak dan dividen, laba tersebut akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas. Selanjutnya, laba ini digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program pemerintah,” ujar Sunarso saat Press Conference RUPST 2024, Jumat Sore, (1/3/2024).
Sunarso menambahkan bahwa BRI memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang cukup dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank.
“Dengan pembayaran Dividen untuk laba Tahun Buku 2023, CAR Perseroan tetap terjaga pada kisaran 20% masih di atas ketentuan minimum regulator,” katanya.
Dari total dividen Rp48,1 triliun, sebesar Rp25,71 triliun akan disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara sebagai bagian dividen milik Negara Republik Indonesia yang memiliki 53,19% saham BRI.
Sementara itu, sebesar Rp22,38 triliun akan dibagikan kepada pemegang saham publik, termasuk dividen interim sebesar Rp5,69 triliun yang telah dibayarkan pada 18 Januari 2024.
Dengan demikian, sisa dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham publik adalah sebesar Rp16,49 triliun, disesuaikan dengan proporsi kepemilikan masing-masing pemegang saham publik.
Pembayaran dividen tunai tersebut akan dilakukan pada 29 Maret 2024.
Pembagian dividen BRI ini tentu memberikan manfaat bagi negara dan rakyat.
Bagi negara, dividen BRI dapat menambah penerimaan negara yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan.
Bagi rakyat, dividen BRI dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham publik, baik individu maupun institusi, yang telah mempercayakan investasinya di BRI.
Selain itu, dividen BRI juga dapat mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia, karena dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di saham BRI yang memberikan return yang menarik.
Hal ini dapat terlihat dari kenaikan harga saham BRI yang mencapai Rp4.500 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, 1 Maret 2024, naik 2,27% dari harga sebelumnya.
BRI juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat, serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
BRI juga terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan digital yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Dengan demikian, BRI tidak hanya menjadi bank terbesar di Indonesia, tetapi juga menjadi bank yang royal kepada pemegang saham, nasabah, dan masyarakat.
BRI juga menjadi bank yang tangguh, inovatif, dan peduli di tengah tantangan dan peluang yang ada.
Sumber: Berbagai sumber