Ada sebuah pertanyaan yang telah lama menggantung di dunia ilmu pengetahuan: mengapa hewan darat berukuran sedang seperti cheetah cenderung menjadi yang tercepat?
Nah, sebuah studi baru dari Imperial College London telah memberikan jawaban yang kita cari.
Mengapa Bukan Gajah atau Semut?
Pertanyaan ini muncul karena ada ketidaksesuaian dalam kerajaan hewan.
Sementara banyak ciri kunci seperti kekuatan, panjang anggota tubuh, umur, dan ukuran otak cenderung meningkat seiring dengan ukuran hewan, kecepatan lari maksimum cenderung paling besar pada hewan berukuran sedang.
Hewan tercepat bukanlah gajah besar atau semut kecil, tetapi berukuran menengah, seperti cheetah.
Menemukan ‘Sweet Spot’
Untuk menjelaskan fenomena ini, tim peneliti internasional, termasuk Imperial, Harvard University, The University of Queensland dan University of the Sunshine Coast, mengembangkan model fisik tentang bagaimana otot, motor universal hewan, menetapkan batas pada kecepatan lari maksimum hewan darat.
Mereka menemukan bahwa tidak ada satu batas untuk kecepatan lari maksimum, seperti yang sebelumnya dipikirkan, tetapi ada dua: seberapa cepat dan sejauh mana otot dapat berkontraksi.
Kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh hewan ditentukan oleh batas mana yang tercapai terlebih dahulu – dan batas tersebut ditentukan oleh ukuran hewan.
“Hewan seukuran cheetah ada dalam ‘sweet spot’ fisik sekitar 50kg, di mana kedua batas ini bertemu. Hewan-hewan ini karenanya menjadi yang tercepat, mencapai kecepatan hingga 65 mil per jam,” kata Profesor Christofer Clemente, dari University of the Sunshine Coast dan The University of Queensland.
Menguji Batas
Batas pertama, yang disebut ‘batas kapasitas energi kinetik’, menunjukkan bahwa otot hewan yang lebih kecil dibatasi oleh seberapa cepat mereka dapat berkontraksi.
Karena hewan kecil menghasilkan gaya besar relatif terhadap berat mereka, berlari bagi hewan kecil sedikit seperti mencoba untuk berakselerasi dalam gigi rendah saat bersepeda menurun.
Batas kedua, yang disebut ‘batas kapasitas kerja’, menunjukkan bahwa otot hewan yang lebih besar dibatasi oleh sejauh mana otot mereka dapat berkontraksi.
Karena hewan besar lebih berat, otot mereka menghasilkan gaya yang lebih kecil relatif terhadap berat mereka, dan berlari lebih mirip dengan mencoba untuk berakselerasi saat bersepeda naik bukit dalam gigi tinggi.
Dr. Peter Bishop dari Harvard University berkata, “Untuk hewan besar seperti badak atau gajah, berlari mungkin terasa seperti mengangkat beban yang sangat besar, karena otot mereka relatif lebih lemah dan gravitasi menuntut biaya yang lebih besar.”
Jadi, jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa cheetah bisa berlari secepat itu, sekarang Anda tahu jawabannya.
Mereka berada di ‘sweet spot’ fisik yang sempurna, memungkinkan mereka untuk mencapai kecepatan yang tak tertandingi.
Jadi, meskipun kita mungkin tidak bisa berlari secepat cheetah, setidaknya kita bisa menghargai keajaiban ilmiah yang membuatnya mungkin!