Daging Sapi Terkontaminasi Mikroplastik: Ancaman Baru bagi Kesehatan Manusia

Yudha Cilaros By Yudha Cilaros
4 Min Read
Daging Sapi Terkontaminasi Mikroplastik: Ancaman Baru bagi Kesehatan Manusia
Daging Sapi Terkontaminasi Mikroplastik: Ancaman Baru bagi Kesehatan Manusia

Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa daging sapi yang Anda makan mungkin mengandung mikroplastik, yaitu partikel plastik berukuran kecil yang dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan?

Mikroplastik adalah partikel plastik yang berdiameter kurang dari 5 milimeter, yang dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sampah plastik yang terurai, produk kecantikan, pakaian sintetis, atau pakan ternak. Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai jalur, seperti udara, air, makanan, atau kontak kulit.

Salah satu makanan yang berpotensi terkontaminasi mikroplastik adalah daging sapi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Vrije Universiteit Amsterdam (VUA) di Belanda menemukan bahwa 75% dari 16 sampel daging sapi yang diuji mengandung mikroplastik, termasuk polietilen dan polistirena. Penelitian ini merupakan yang pertama kali menguji adanya mikroplastik dalam daging sapi.

Peneliti VUA juga menemukan bahwa darah sapi dan babi di peternakan juga terkontaminasi mikroplastik, yang menunjukkan bahwa partikel plastik ini dapat menyebar ke seluruh tubuh hewan. Salah satu sumber kontaminasi mikroplastik pada hewan ternak adalah pakan pelet yang mengandung bahan plastik, seperti polipropilena, polietilena, atau polivinil klorida.

- Advertisement -

Dampak kesehatan dari paparan mikroplastik pada manusia masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel, peradangan, stres oksidatif, gangguan hormon, atau bahkan kanker² . Mikroplastik juga dapat membawa zat berbahaya lainnya, seperti logam berat, pestisida, atau bakteri patogen, yang dapat menambah risiko kesehatan.

Untuk mengurangi paparan mikroplastik dari daging sapi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Memilih daging sapi organik yang berasal dari hewan yang diberi pakan alami, seperti rumput atau jagung, dan tidak diberi antibiotik atau hormon.
  • Mencuci daging sapi dengan air mengalir sebelum memasaknya, untuk menghilangkan kotoran atau partikel asing yang menempel.
  • Memotong bagian luar daging sapi yang berpotensi terkontaminasi lebih banyak, seperti lemak atau kulit.
  • Memasak daging sapi dengan suhu dan waktu yang cukup, untuk membunuh bakteri atau zat berbahaya lainnya yang mungkin ada.

Selain itu, penting juga untuk mengurangi penggunaan plastik secara umum, baik sebagai konsumen maupun produsen, untuk mencegah pencemaran mikroplastik di lingkungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Menggunakan tas kain, botol minum, atau wadah makanan yang dapat digunakan kembali, daripada plastik sekali pakai.
  • Memilah dan mendaur ulang sampah plastik yang tidak terpakai, agar tidak masuk ke sungai, laut, atau tempat pembuangan.
  • Menghindari produk kecantikan yang mengandung mikroplastik, seperti scrub, pasta gigi, atau sabun.
  • Memilih pakaian yang terbuat dari bahan alami, seperti katun, wol, atau sutra, daripada bahan sintetis, seperti poliester, nilon, atau akrilik.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kita dapat berkontribusi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan kita dari ancaman mikroplastik. Mari kita sadar dan peduli terhadap bahaya plastik, dan berusaha untuk mengurangi penggunaannya sebisa mungkin.

Share This Article