Entis Sutisna, lebih dikenal dengan nama Sule, adalah salah satu komedian papan atas Indonesia yang terkenal dengan koleksi mobil mewahnya. Namun, belakangan ini, Sule membuat keputusan yang cukup mengejutkan. Ia memutuskan untuk menjual semua koleksi mobil mewahnya, dari Porsche hingga Mustang.
Porsche: Lambang Kemewahan yang Dilepas
Porsche, sebuah merek mobil sport mewah dari Jerman, adalah salah satu koleksi mobil Sule yang paling menonjol. Namun, Sule mengungkapkan bahwa dia jarang menggunakannya, sehingga memutuskan untuk menjualnya kembali. Diperkirakan Sule memiliki Porsche Boxster S, yang memiliki harga sekitar Rp1,3 miliar.
Mustang: Kekuatan Amerika yang Dijual
Ford Mustang, mobil sport ikonik dari Amerika, juga termasuk dalam daftar mobil mewah Sule yang dijual. Mobil ini akhirnya laku dijual dengan harga Rp4,25 miliar. Mustang GT Fastback 2018 milik Sule berhasil menarik perhatian banyak orang, termasuk pembeli yang akhirnya membelinya.
Alasan di Balik Penjualan
Sule mengungkapkan beberapa alasan di balik keputusannya menjual semua mobil mewahnya. Salah satunya adalah untuk menghilangkan rasa ingin pamer. “Cuma buat ngeliatin ke orang doang kalau kita punya, Porsche, Mustang, saya jual semuanya! Di rumah tinggal Innova. Jual semua! Ya buat apa, Fi? Buat apa?” ujar Sule saat berbincang dengan Raffi Ahmad.
Selain itu, Sule juga menyebut bahwa dia lebih senang memanfaatkan uangnya untuk membeli properti sebagai investasi untuk kelima buah hatinya. Dia juga menyatakan bahwa menggunakan mobil MPV jauh lebih ekonomis.
Keputusan Sule untuk menjual semua mobil mewahnya menunjukkan bahwa nilai sebuah mobil tidak hanya terletak pada merek atau harga jualnya, tetapi juga pada fungsi dan manfaat yang bisa diberikan kepada pemiliknya. Meski sempat menjadi simbol kemewahan, mobil-mobil tersebut akhirnya dijual karena Sule merasa lebih membutuhkan investasi jangka panjang untuk masa depannya dan anak-anaknya.
Dengan demikian, kisah Sule ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa terkadang, kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu datang dari barang-barang mewah, melainkan dari keputusan bijaksana yang kita buat untuk masa depan kita dan orang-orang yang kita cintai.