jlk – Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang menciptakan sistem atau mesin yang mampu berpikir dan mengambil keputusan sendiri seperti manusia.
AI telah menjadi salah satu teknologi paling canggih dan populer di abad ini, yang digunakan di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, bisnis, hiburan, dan lainnya.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah lahirnya AI dan siapa saja tokoh-tokoh inspiratif yang berperan dalam perkembangannya?
Sejarah AI dimulai sejak tahun 1950, ketika seorang ilmuwan matematika bernama Alan Turing memperkenalkan “Turing Test”, yaitu sebuah metode untuk menguji apakah sebuah mesin dapat menampilkan perilaku cerdas yang tidak dapat dibedakan dari manusia.
Turing juga menyatakan bahwa jika manusia mampu menyelesaikan masalah dan membuat keputusan sesuai informasi dan aturan yang tersedia, mengapa mesin tidak bisa melakukan hal yang sama?
Pada tahun 1956, istilah Artificial Intelligence pertama kali dipopulerkan oleh John McCarthy, seorang profesor matematika dari Dartmouth College.
menginisiasi sebuah konferensi penelitian tentang AI bersama dengan Marvin Minsky, Claude Shannon, dan Nathaniel Rochester.
Konferensi ini menjadi awal mula lahirnya AI sebagai bidang ilmu yang mandiri dan menarik perhatian banyak ilmuwan dan pemerintah.
Salah satu proyek AI yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat adalah pengembangan sistem penerjemah bahasa Rusia secara instan, yang dilakukan oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) pada tahun 1963.
Proyek ini bertujuan untuk mendukung kepentingan politik dan militer Amerika Serikat saat Perang Dingin dengan Uni Soviet.
Namun, proyek ini mengalami banyak kesulitan dan tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Pada tahun 1968, muncul sebuah film fiksi ilmiah yang sangat terkenal, yaitu 2001: A Space Odyssey, yang disutradarai oleh Stanley Kubrick.
Film ini menceritakan tentang sebuah superkomputer pembunuh dengan teknologi AI, bernama HAL 9000, yang dapat berbicara, mengenali wajah, membaca bibir, menafsirkan emosi, dan berkhianat terhadap manusia.
Film ini memberikan gambaran tentang potensi dan bahaya dari AI, yang kemudian menjadi inspirasi bagi banyak karya seni dan ilmiah lainnya.