jlk – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI telah membagikan dividen tunai sebesar Rp 319 per saham atau Rp 48,1 triliun untuk tahun buku 2023.
Jumlah ini setara dengan 80 persen dari laba bersih perseroan yang mencapai Rp 60,1 triliun.
Dividen ini merupakan yang terbesar di antara bank-bank BUMN dan bahkan bank-bank swasta.
Dividen BRI ini tentu membuat investor semringah, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih belum pulih akibat pandemi Covid-19.
Selain mendapatkan imbal hasil yang tinggi, investor juga menikmati kenaikan harga saham BRI yang mencapai 23,6 persen sepanjang tahun 2023.
Saham BRI ditutup di level Rp 5.050 per saham pada 31 Desember 2023, naik dari Rp 4.085 per saham pada akhir 2022.
Dampak positif dividen BRI juga terasa di pasar saham secara keseluruhan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 8,7 persen sepanjang tahun 2023, ditopang oleh kinerja sektor keuangan yang naik 14,2 persen.
BRI sendiri memberikan kontribusi sebesar 9,8 persen terhadap kenaikan IHSG, mengalahkan bank-bank lain seperti Bank Mandiri, Bank BCA, dan Bank BNI.
Dividen BRI juga mencerminkan kinerja keuangan perseroan yang solid dan tahan banting di tengah tantangan ekonomi.
BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,8 persen pada tahun 2023, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih, pendapatan operasional lainnya, dan efisiensi biaya.
BRI juga mampu menjaga kualitas kreditnya dengan menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 2,55 persen pada akhir 2022 menjadi 2,12 persen pada akhir 2023.
Salah satu faktor yang membuat BRI unggul di pasar saham adalah fokusnya pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki daya tahan yang tinggi dan potensi pertumbuhan yang besar.
BRI memiliki pangsa pasar UMKM sebesar 34,8 persen pada akhir 2023, dengan total kredit UMKM mencapai Rp 586,7 triliun, naik 18,2 persen dari tahun sebelumnya.
BRI juga terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah UMKM di era digital.
BRI juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah atas kontribusinya terhadap perekonomian nasional, khususnya dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
BRI telah menyalurkan kredit PEN sebesar Rp 133,9 triliun kepada 5,8 juta debitur UMKM hingga akhir 2023, melebihi target yang ditetapkan pemerintah.
BRI juga telah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 36,4 triliun kepada 30,3 juta penerima manfaat.
Dengan kinerja dan kontribusi yang gemilang, BRI pantas mendapatkan julukan sebagai bank rakyat yang sejati.
Dividen BRI bukan hanya sekadar bagi hasil, tetapi juga bukti kepedulian BRI terhadap pemegang saham, nasabah, dan masyarakat.
Dividen BRI juga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi dan pasar saham di tahun 2024.