Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang menarik bagi banyak orang. Selain memiliki nilai jual yang tinggi, emas juga dianggap sebagai aset yang aman dan tahan terhadap inflasi. Namun, harga emas tidak selalu naik terus.
Ada kalanya harga emas mengalami koreksi atau stagnan, seperti yang terjadi pada awal tahun 2024 ini.
Menurut data Pegadaian, harga emas Antam dan UBS di gerai Pegadaian terpantau stagnan pada perdagangan hari Senin (15/1/2024).
Emas batangan termurah cetakan Antam dibanderol Rp632.000 per gram, sementara cetakan UBS seharga Rp604.000 per gram. Harga ini tidak berubah dibandingkan dengan harga pada Minggu (14/1/2024).
Harga emas Antam dan UBS di Pegadaian ini lebih murah dibandingkan dengan harga emas Antam di Butik Emas Logam Mulia, yang mencapai Rp1.129.000 per gram pada Senin (15/1/2024).
Harga ini juga turun tipis Rp1.000 per gram dibandingkan dengan harga pada Jumat (12/1/2024).
Lalu, apa yang menyebabkan harga emas stagnan atau turun? Apakah ini saat yang tepat untuk membeli emas? Dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas? Berikut ulasannya.
Penyebab Stagnan atau Turunnya Harga Emas
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah kondisi ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat (AS).
Sebagai negara adidaya, AS memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan dunia, termasuk pasar emas. Apa pun yang terjadi di AS, baik itu kebijakan moneter, politik, maupun sosial, akan berdampak pada harga emas.
Salah satu kebijakan moneter AS yang berpengaruh adalah suku bunga acuan atau Federal Funds Rate. Suku bunga acuan adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh bank sentral AS (The Fed) kepada bank-bank komersial untuk pinjaman antarbank.
Suku bunga acuan ini menentukan biaya modal bagi bank-bank dan juga mempengaruhi tingkat bunga untuk pinjaman konsumen dan investasi.
Secara umum, ada hubungan terbalik antara suku bunga acuan dan harga emas. Ketika suku bunga acuan naik, harga emas cenderung turun, dan sebaliknya. Alasannya adalah karena suku bunga acuan mempengaruhi nilai tukar dolar AS, yang merupakan mata uang utama dalam perdagangan emas.
Ketika suku bunga acuan naik, dolar AS akan menguat, sehingga harga emas akan melemah. Sebaliknya, ketika suku bunga acuan turun, dolar AS akan melemah, sehingga harga emas akan menguat.
Selain itu, suku bunga acuan juga mempengaruhi permintaan emas sebagai instrumen investasi. Ketika suku bunga acuan naik, investasi berbunga seperti obligasi, deposito, atau saham akan lebih menarik bagi investor, karena memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.
Sebaliknya, ketika suku bunga acuan turun, investasi berbunga akan kurang menarik, sehingga investor akan beralih ke aset non-bunga seperti emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian.
Pada tahun 2024, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali, masing-masing sebesar 25 basis poin, sebagai respons terhadap inflasi yang melonjak di AS.
Inflasi AS pada November 2023 mencapai 6,8 persen, tertinggi sejak 1982. Kenaikan suku bunga acuan ini akan membuat dolar AS menguat dan investasi berbunga lebih menarik, sehingga menekan harga emas.
Selain suku bunga acuan, faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga emas adalah ketersediaan pasokan, kebijakan bank sentral, exchange-traded funds (ETF), dan pertimbangan portofolio.
Ketersediaan pasokan emas dipengaruhi oleh produksi tambang, daur ulang, dan cadangan emas. Kebijakan bank sentral berkaitan dengan pembelian atau penjualan emas sebagai bagian dari cadangan devisa.
ETF adalah instrumen investasi yang melacak harga emas dan memungkinkan investor untuk membeli atau menjual emas tanpa harus memiliki fisiknya. Pertimbangan portofolio berkaitan dengan alokasi aset investor antara emas dan instrumen lainnya.
Tips Membeli Emas di Pegadaian
Bagi Anda yang tertarik untuk membeli emas, Pegadaian bisa menjadi salah satu pilihan. Pegadaian menawarkan berbagai produk emas, baik cetakan Antam maupun UBS, dengan berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Selain itu, Pegadaian juga memberikan kemudahan dalam pembayaran, baik tunai maupun cicilan, serta fasilitas penyimpanan dan asuransi.
Namun, sebelum membeli emas di Pegadaian, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain:
- Bandingkan harga emas Pegadaian dengan harga emas di tempat lain, seperti Butik Emas Logam Mulia, toko emas, atau platform online. Harga emas Pegadaian biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga emas di tempat lain, namun ada juga biaya administrasi yang dikenakan. Anda bisa membandingkan harga emas secara online melalui fitur Bareksa Emas, yang menyediakan informasi harga emas Antam, UBS, Pegadaian, Indogold, dan Treasury.
- Pilih ukuran emas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Jika Anda ingin berinvestasi jangka panjang, Anda bisa memilih ukuran emas yang lebih besar, karena biasanya memiliki harga per gram yang lebih murah. Namun, jika Anda ingin berinvestasi jangka pendek atau memiliki dana terbatas, Anda bisa memilih ukuran emas yang lebih kecil, karena lebih mudah dijual atau dicairkan.
- Perhatikan kualitas emas yang Anda beli. Pastikan emas yang Anda beli memiliki sertifikat keaslian dan kadar emas yang sesuai dengan standar. Emas yang dijual di Pegadaian memiliki kadar emas 99,99 persen atau 24 karat, yang merupakan kadar emas tertinggi dan paling murni. Anda juga bisa memeriksa fisik emas yang Anda beli, apakah ada cacat, goresan, atau bekas solderan.
- Manfaatkan fasilitas yang ditawarkan oleh Pegadaian, seperti cicilan, penyimpanan, dan asuransi. Jika Anda ingin membeli emas dengan cicilan, Anda bisa memilih produk Tabungan Emas, yang memungkinkan Anda untuk menyicil emas mulai dari Rp10.000 per hari. Jika Anda ingin menyimpan emas di Pegadaian, Anda bisa memilih produk Gadai Emas, yang memberikan pinjaman sebesar 80 persen dari nilai emas. Jika Anda ingin melindungi emas Anda dari risiko kehilangan atau kerusakan, Anda bisa memilih produk Asuransi Emas, yang memberikan perlindungan hingga Rp500 juta.
Harga emas Antam dan UBS di Pegadaian terpantau stagnan pada perdagangan hari Senin (15/1/2024).
Emas batangan termurah cetakan Antam dibanderol Rp632.000 per gram, sementara cetakan UBS seharga Rp604.000 per gram. Harga ini tidak berubah dibandingkan dengan harga pada Minggu (14/1/2024).
Harga emas stagnan atau turun disebabkan oleh berbagai faktor, terutama kondisi ekonomi global, khususnya di AS. Kebijakan moneter AS, terutama suku bunga acuan, memiliki pengaruh besar terhadap harga emas.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat dolar AS menguat dan investasi berbunga lebih menarik, sehingga menekan harga emas.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang Anda butuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.