Haruskah Ada Debat Cawapres dalam Kampanye Pemilu?

Alvin Karunia By Alvin Karunia
7 Min Read
face, silhouette, communication
Photo by geralt on Pixabay

Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) merupakan salah satu metode kampanye yang diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2024. Menurut PKPU Nomor 15 Tahun 2023, debat pasangan capres dan cawapres akan dilaksanakan sebanyak 5 kali, dengan rincian 3 kali untuk debat capres dan 2 kali untuk debat cawapres. Debat ini akan disiarkan langsung secara nasional oleh media massa elektronik dan dapat disiarkan ulang selama masa kampanye.

Namun, apakah debat cawapres itu penting dan bermanfaat bagi pemilih? Apa saja tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para cawapres dalam berdebat? Bagaimana format dan materi debat cawapres yang ideal? Berikut adalah ulasan mendalam tentang debat cawapres dalam kampanye pemilu.

Pentingnya Debat Cawapres

Debat cawapres memiliki beberapa fungsi dan manfaat, baik bagi para kandidat maupun bagi pemilih. Pertama, debat cawapres dapat menjadi ajang untuk menunjukkan visi, misi, program, dan kompetensi dari masing-masing pasangan capres dan cawapres. Dengan demikian, pemilih dapat mengetahui lebih jelas tentang apa yang ditawarkan oleh para kandidat dan bagaimana mereka akan menjalankan pemerintahan jika terpilih.

Kedua, debat cawapres dapat menjadi sarana untuk menguji kemampuan dan kredibilitas dari para cawapres dalam menghadapi isu-isu strategis dan aktual yang berkaitan dengan kepentingan nasional. Dengan demikian, pemilih dapat menilai seberapa siap dan tanggap para cawapres dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara.

- Advertisement -

Ketiga, debat cawapres dapat menjadi media untuk mengekspos kelebihan dan kekurangan dari para cawapres, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun kepribadian. Dengan demikian, pemilih dapat membandingkan dan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut dalam menentukan pilihan mereka.

Keempat, debat cawapres dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan partisipasi dan kesadaran politik dari masyarakat. Dengan menyaksikan debat cawapres, masyarakat dapat terlibat secara aktif dan kritis dalam mengikuti perkembangan pemilu dan mengevaluasi kinerja para kandidat. Selain itu, debat cawapres juga dapat menjadi sumber informasi dan edukasi bagi masyarakat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemilu, seperti sistem pemilihan, hak dan kewajiban pemilih, mekanisme penghitungan suara, dan sebagainya.

Tantangan dan Peluang Debat Cawapres

Meskipun memiliki banyak fungsi dan manfaat, debat cawapres juga menghadapi beberapa tantangan dan hambatan, baik dari segi penyelenggaraan, substansi, maupun dampaknya. Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh debat cawapres dalam kampanye pemilu.

  • Tantangan penyelenggaraan. Debat cawapres membutuhkan persiapan yang matang dan profesional dari pihak penyelenggara, yaitu KPU dan media massa. Hal ini berkaitan dengan penentuan waktu, tempat, format, moderator, panelis, materi, dan aturan debat yang harus sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. Selain itu, penyelenggara juga harus memastikan bahwa debat cawapres dapat berlangsung secara lancar, aman, tertib, dan transparan, tanpa ada gangguan, manipulasi, atau kecurangan dari pihak manapun.
  • Tantangan substansi. Debat cawapres menuntut para kandidat untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas dan mendalam tentang berbagai isu dan topik yang relevan dengan jabatan wakil presiden. Hal ini tidak mudah, mengingat bahwa para cawapres berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi pendidikan, profesi, pengalaman, maupun ideologi. Selain itu, para cawapres juga harus mampu menyampaikan gagasan dan argumen mereka dengan jelas, logis, konsisten, dan meyakinkan, tanpa terjebak dalam retorika, polemik, atau adu mulut yang tidak produktif.
  • Tantangan dampak. Debat cawapres diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka. Namun, hal ini tidak selalu terjadi, mengingat bahwa banyak faktor lain yang mempengaruhi perilaku pemilih, seperti afiliasi politik, identitas sosial, emosi, dan preferensi pribadi. Selain itu, debat cawapres juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti konflik, polarisasi, atau hoax, jika tidak ditangani dengan bijak dan etis oleh para kandidat, penyelenggara, media, dan masyarakat.

Format dan Materi Debat Cawapres yang Ideal

Untuk mengoptimalkan fungsi dan manfaat debat cawapres, serta mengatasi tantangan dan hambatan yang ada, diperlukan format dan materi debat cawapres yang ideal. Berikut adalah beberapa kriteria dan saran yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan format dan materi debat cawapres yang ideal.

  • Format debat cawapres yang ideal adalah format yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan dari semua pihak yang terlibat, yaitu para kandidat, penyelenggara, media, dan pemilih. Format debat cawapres yang ideal harus memenuhi beberapa aspek, seperti:
    • Fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada, seperti jumlah dan karakteristik para kandidat, isu-isu yang berkembang, dan dinamika pemilu.
    • Partisipatif, yaitu dapat melibatkan partisipasi aktif dan kritis dari semua pihak yang terlibat, baik dalam proses penyusunan, pelaksanaan, maupun evaluasi debat cawapres.
    • Interaktif, yaitu dapat menciptakan interaksi yang dinamis dan produktif antara para kandidat, moderator, panelis, dan pemilih, baik dalam bentuk tanya jawab, diskusi, maupun komentar.
    • Informatif, yaitu dapat menyajikan informasi yang akurat, relevan, dan bermanfaat bagi pemilih, baik tentang visi, misi, program, dan kompetensi para kandidat, maupun tentang isu-isu strategis dan aktual yang berkaitan dengan kepentingan nasional.
    • Edukatif, yaitu dapat memberikan edukasi dan pencerahan bagi pemilih, baik tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, maupun tentang nilai-nilai demokrasi, kewarganegaraan, dan kebangsaan.
  • Materi debat cawapres yang ideal adalah materi yang dapat menggambarkan dan menguji kemampuan dan kredibilitas dari para cawapres dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai wakil presiden. Materi debat cawapres yang ideal harus memenuhi beberapa aspek, seperti:
    • Komprehensif, yaitu dapat mencakup berbagai bidang dan sektor yang berkaitan dengan jabatan wakil presiden, seperti politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, luar negeri, dan sebagainya.
    • Aktual, yaitu dapat mengangkat isu-isu yang sedang hangat dan penting dibahas dan diselesaikan oleh bangsa dan negara, seperti pandemi, korupsi, intoleransi, radikalisme, bencana, kemiskinan, dan sebagainya.
    • Strategis, yaitu dapat menyoroti isu-isu yang memiliki dampak jangka panjang dan luas bagi kehidupan dan masasyarakat.
Share This Article