Sejarah AI dapat ditelusuri kembali hingga zaman kuno, ketika manusia mulai bermimpi untuk menciptakan mesin yang dapat berpikir seperti mereka.
Misalnya, dalam mitologi Yunani, ada cerita tentang Talos, raksasa perunggu yang dibuat oleh Hephaestus, dewa api dan logam, untuk menjaga pulau Kreta.
Talos dapat bergerak, berbicara, dan mengeluarkan api dari tubuhnya.
Konsep AI juga muncul dalam karya-karya sastra dan seni, seperti Frankenstein karya Mary Shelley, yang menceritakan tentang seorang ilmuwan yang menciptakan makhluk hidup dari potongan-potongan mayat.
Atau The Mechanical Turk, sebuah mesin catur yang dibuat pada abad ke-18, yang sebenarnya dioperasikan oleh seorang pemain catur manusia yang bersembunyi di dalamnya.
Pada abad ke-20, konsep AI mulai mendapat perhatian dari para ilmuwan dan peneliti, terutama setelah munculnya komputer elektronik.
Salah satu tokoh penting dalam sejarah AI adalah Alan Turing, seorang matematikawan dan kriptografer asal Inggris.
pada tahun 1950 mengemukakan gagasan tentang mesin yang dapat berpikir seperti manusia dan memperkenalkan “Tes Turing” sebagai alat untuk mengukur kecerdasan mesin.