jlk – Di sebuah laboratorium yang terletak di sudut California, terdapat sebuah kisah yang mungkin lebih cocok untuk sebuah novel fiksi ilmiah daripada laporan FDA.
Neuralink, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, telah menarik perhatian dunia dengan eksperimen hewan yang penuh ambisi.
Namun, seperti drama klasik, setiap pahlawan memerlukan tantangan, dan bagi Neuralink, tantangan itu datang dalam bentuk temuan serius dari FDA.
Pertemuan Tak Terduga Pada suatu hari di bulan Juni 2023, petugas FDA mengunjungi fasilitas penelitian hewan Neuralink dan menemukan bahwa sesuatu yang amiss.
Seperti detektif yang menemukan petunjuk, mereka mengungkap masalah dengan pencatatan dan kontrol kualitas yang berkaitan dengan eksperimen hewan.
Instrumen yang tidak dikalibrasi? Prosedur eksperimen yang tidak terdokumentasi dengan benar? Ini bukanlah bumbu rahasia untuk resep sukses.
Kontroversi yang Menggema, Kontroversi bukanlah hal baru bagi Neuralink, yang sebelumnya telah menuai kritik atas eksperimen yang menyebabkan penderitaan dan kematian pada hewan.
Dengan dugaan kematian sekitar 1.500 hewan, termasuk 280 domba, babi, dan monyet, antara tahun 2018 hingga 2022, Neuralink seperti menari di tepi jurang etika penelitian.
di Tengah Serius Namun, mari kita berikan pujian dimana pujian itu layak. Neuralink telah berhasil menanamkan chip otak ke manusia.
sebuah langkah yang mungkin membuat kita semua bertanya-tanya apakah kita akan segera mengendalikan perangkat elektronik dengan pikiran atau menghubungkan kesadaran kita ke internet. Bayangkan saja, menggulir Twitter tanpa perlu mengangkat jari!
Di tengah kontroversi dan pencapaian, kita harus bertanya pada diri kita sendiri: Apakah kita siap untuk era di mana pikiran kita terhubung ke dunia maya?
Dan lebih penting lagi, apakah kita siap untuk memastikan bahwa jalan menuju masa depan yang cerah tidak dibangun di atas penderitaan makhluk hidup lainnya? Seperti kata bijak kuno, “Dengan kekuatan besar, datanglah tanggung jawab besar.”