jlk – Ada sebuah kisah yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seorang gadis berusia 32 tahun di Cilacap, Jawa Tengah, telah menikah dengan seorang kakek berusia 78 tahun. Kisah ini menciptakan fenomena yang viral di media sosial karena perbedaan usia yang sangat mencolok.
Kakek tersebut, yang telah menjadi duda selama 30 tahun, dikenal sebagai Kiai Topik, dan ini adalah pernikahannya yang keempat. Perbedaan usia antara Kiai Topik dan istrinya mencapai 46 tahun. Kisah pernikahan pasangan yang berbeda usia ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @umimamiehdankin pada Selasa, 5 Maret 2024.
Kiai Topik sendiri mengonfirmasi bahwa ini adalah pernikahannya yang keempat saat diwawancarai setelah upacara pernikahan. Menurut pengguna TikTok yang mengunggah video tersebut, Kiai Topik adalah seorang yang dihormati di masyarakat karena memiliki kemampuan dalam pengobatan tradisional yang telah membantu banyak orang sembuh dari berbagai penyakit. Hal ini diyakini menjadi salah satu alasan mengapa sang istri akhirnya luluh dan setuju untuk menikahi Kiai Topik.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana mungkin seorang gadis muda bisa jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah dengan seorang kakek yang usianya jauh lebih tua darinya? Apa yang mendorong gadis muda tersebut untuk membuat keputusan tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat lebih dalam ke dalam psikologi hubungan antara gadis muda dan kakek.
Menurut Dra. Winarini Wilman, M.Ed.St, P.hD., Psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, anak-anak yang diasuh oleh dua generasi, orang tua dan kakek-neneknya, memang cenderung punya tumbuh kembang lebih baik. Tak bisa dimungkiri, peran kakek-nenek dalam kehidupan cucu memang penting.
Dalam kasus ini, mungkin saja gadis muda tersebut merasa tertarik kepada Kiai Topik karena pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Sebagai seorang yang dihormati di masyarakat dan memiliki kemampuan dalam pengobatan tradisional, Kiai Topik mungkin memberikan rasa aman dan perlindungan bagi gadis muda tersebut.
Selain itu, mungkin juga ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan gadis muda tersebut. Misalnya, mungkin dia merasa bahwa Kiai Topik dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuknya, atau mungkin dia merasa bahwa dia dapat belajar banyak dari Kiai Topik.
Namun, apa pun alasan sebenarnya, yang jelas adalah bahwa setiap individu memiliki alasan dan motivasi sendiri dalam memilih pasangan. Dan dalam hal ini, sepertinya gadis muda tersebut telah menemukan apa yang dia cari dalam diri Kiai Topik.
Jadi, meski mungkin bagi sebagian orang tampak aneh atau bahkan tidak masuk akal, tapi bagi gadis muda tersebut dan Kiai Topik, ini adalah pilihan hidup mereka. Dan seperti kata pepatah, cinta tidak mengenal usia. Jadi, siapa kita untuk menilai?
Akhir kata, semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa cinta bisa datang dari mana saja dan kepada siapa saja. Dan yang terpenting, semoga Kiai Topik dan istrinya bisa menjalani kehidupan pernikahan mereka dengan bahagia dan penuh cinta.
Sekian, dulu kisanak!