Mafia Migas di Indonesia: Siapa, Bagaimana, dan Mengapa?

Yudha Cilaros By Yudha Cilaros
6 Min Read
Mafia Migas di Indonesia: Siapa, Bagaimana, dan Mengapa?
Mafia Migas di Indonesia: Siapa, Bagaimana, dan Mengapa?

Mafia migas adalah sebutan untuk kelompok orang yang berusaha memanfaatkan sektor minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia untuk kepentingan pribadi atau golongan. Mereka diduga melakukan berbagai praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merugikan negara dan rakyat. Mafia migas bukanlah fenomena baru, melainkan sudah ada sejak zaman Orde Baru hingga era reformasi. Lalu, siapa sebenarnya mafia migas, bagaimana cara mereka beroperasi, dan mengapa mereka bisa bertahan selama ini?

Siapa Mafia Migas?

Mafia migas tidak memiliki identitas yang pasti, karena mereka bergerak secara rahasia dan licik. Namun, menurut beberapa sumber, mafia migas terdiri dari berbagai pihak yang memiliki kedekatan dan pengaruh terhadap para pejabat tinggi pengambil keputusan di sektor migas. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah:

  • Pengusaha swasta, baik lokal maupun asing, yang berkepentingan untuk mendapatkan kontrak kerjasama, izin usaha, atau fasilitas lainnya di sektor migas. Mereka biasanya memberikan suap, gratifikasi, atau jasa-jasa tertentu kepada pejabat yang berwenang.
  • Pejabat negara, baik di pemerintahan maupun di badan usaha milik negara (BUMN), khususnya PT Pertamina (Persero) dan anak-anak usahanya. Mereka biasanya menerima suap, gratifikasi, atau jasa-jasa tertentu dari pengusaha swasta, atau menyalahgunakan wewenangnya untuk menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya.
  • Politisi, baik di legislatif maupun di eksekutif, yang berperan dalam menetapkan kebijakan, anggaran, atau regulasi di sektor migas. Mereka biasanya terlibat dalam lobi-lobi politik, intervensi, atau pengaturan skenario untuk memuluskan kepentingan mafia migas.
  • Aparat penegak hukum, baik di kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan, yang seharusnya bertugas untuk memberantas tindak pidana di sektor migas. Mereka biasanya terlibat dalam pembiaran, penutupan, atau penghambatan proses hukum terhadap mafia migas, atau bahkan menjadi bagian dari mereka.

Bagaimana Mafia Migas Beroperasi?

Mafia migas beroperasi dengan berbagai cara yang bertujuan untuk menguasai dan menguras sumber daya migas di Indonesia. Beberapa cara yang sering dilakukan oleh mafia migas adalah:

  • Menghambat pembangunan infrastruktur migas, seperti kilang minyak, pipa gas, atau terminal BBM. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan ketergantungan Indonesia terhadap impor migas, yang menjadi sumber keuntungan bagi mafia migas. Contohnya adalah kasus penundaan pembangunan kilang minyak Cilacap yang diduga melibatkan mafia migas.
  • Memanipulasi data produksi dan konsumsi migas, seperti volume, kualitas, atau harga. Hal ini dilakukan untuk menciptakan selisih atau kelebihan anggaran yang bisa disalahgunakan oleh mafia migas. Contohnya adalah kasus dugaan mark up harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang merugikan negara triliunan rupiah.
  • Menyelundupkan migas ke luar negeri, baik secara ilegal maupun legal. Hal ini dilakukan untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga migas antara pasar domestik dan internasional. Contohnya adalah kasus penyelundupan gas alam cair (LNG) oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) ke Singapura yang merugikan negara miliaran rupiah.
  • Mengendalikan rantai pasok migas, dari hulu sampai hilir. Hal ini dilakukan untuk mengeliminasi persaingan dan menetapkan harga sesuka hati. Contohnya adalah kasus monopoli impor BBM oleh PT Pertamina (Persero) yang diduga melanggar UU Persaingan Usaha.

Mengapa Mafia Migas Bisa Bertahan?

Mafia migas bisa bertahan selama ini karena adanya beberapa faktor yang mendukung mereka, antara lain:

- Advertisement -
  • Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana di sektor migas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang memadai, serta adanya intervensi atau tekanan dari pihak-pihak tertentu.
  • Kuatnya kepentingan politik dan ekonomi di sektor migas. Hal ini disebabkan oleh besarnya kontribusi migas terhadap pendapatan negara, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, sehingga menjadi rebutan bagi berbagai pihak yang ingin mendapatkan keuntungan atau kekuasaan.
  • Rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap isu-isu migas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi, edukasi, dan advokasi yang dilakukan oleh pemerintah, media, maupun organisasi masyarakat sipil (OMS) terkait dengan pentingnya pengelolaan migas yang baik dan bersih.

Mafia migas adalah kelompok orang yang berusaha memanfaatkan sektor migas di Indonesia untuk kepentingan pribadi atau golongan. Mereka terdiri dari berbagai pihak yang memiliki kedekatan dan pengaruh terhadap para pejabat tinggi pengambil keputusan di sektor migas. Mereka beroperasi dengan berbagai cara yang bertujuan untuk menguasai dan menguras sumber daya migas di Indonesia. Mereka bisa bertahan selama ini karena adanya beberapa faktor yang mendukung mereka, seperti lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, kuatnya kepentingan politik dan ekonomi, dan rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Untuk memberantas mafia migas, diperlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak yang terkait, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Share This Article