jlk – Pada suatu hari yang cerah, kita berdiri di ambang pintu sejarah, memandang ke belakang pada jejak-jejak yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita.
Hari ini, kita akan membahas tentang perayaan yang telah ada sejak zaman dahulu, sebuah perayaan yang telah menjadi pusat iman bagi jutaan orang di seluruh dunia: Paskah.
Paskah, sebuah kata yang menggema dengan makna dan sejarah, adalah perayaan yang paling penting dalam agama Kristen.
Perayaan ini memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian dan dosa. Namun, apa sebenarnya makna di balik perayaan ini? Dan bagaimana sejarahnya?
Mari kita mulai dengan makna Paskah. Dalam Bahasa Inggris, Paskah disebut juga dengan Easter. Kata “Easter” berasal dari bahasa Jerman “Eostre”, merujuk pada nama seorang dewi Saxons yang memberikan pengorbanan pada masa Paskah (passover).
Paskah sendiri adalah hari untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian-Nya di hari ketiga setelah disalibkan. Kebangkitannya ini pun menandai kemenangan Yesus dari kematian dosa.
Namun, Paskah bukan hanya tentang kemenangan. Bagi kepercayaan Kristen, Paskah merupakan puncak kemenangan dan suka cita setelah melewati masa prapaskah yang penuh dosa, puasa dan pertobatan.
Masa prapaskah ini adalah masa 40 hari sebelum paskah, yang dimulai dengan hari Rabu Abu hingga Sabtu suci.
Sekarang, mari kita melangkah lebih jauh ke dalam sejarah Paskah. Paskah telah dirayakan sebelum gereja mengenal tradisi perayaan Paskah.
Sejak abad ke-2, Paskah merupakan perayaan Kristen yang paling penting. Peristiwa Paskah adalah dasar, titik tolak, dan pusat iman Kristen.
Dalam Perjanjian Lama, Paskah atau “Passover” atau “Pesakh” (Ibrani) atau “Pascha” (Yunani) adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir.
Pada masa itu, diadakan upacara “roti tidak beragi” dan “persembahan anak sulung” dengan “upacara korban domba paskah”, dan merupakan perintah Tuhan agar dikenang oleh Musa dan bani Israel.
Namun, Paskah dalam Perjanjian Baru memiliki makna yang lebih dalam. Paskah menunjukkan pengorbanan Yesus di kayu salib.
Peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus bukan saja mempunyai makna keluaran yang sama dengan Paskah Yahudi.
Upacara perjamuan makan “Roti tidak Beragi” yang diadakan pada hari Jumat malam kemudian menjadi “Upacara Perjamuan Malam” yang dilakukan oleh Yesus dan rasulnya.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Paskah adalah lebih dari sekadar perayaan. Ini adalah refleksi dari perjalanan panjang dan berliku yang telah dilalui oleh umat Kristen. Ini adalah cerita tentang pengorbanan, kemenangan, dan terutama, harapan.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita mungkin akan menemukan cara baru untuk merayakan Paskah. Namun, satu hal yang tidak akan pernah berubah adalah makna dan sejarah di balik perayaan ini. Seperti kata pepatah, “Kita tidak bisa tahu ke mana kita akan pergi, kecuali kita tahu dari mana kita berasal.”
Dan dengan itu, kita telah menyelesaikan perjalanan kita melalui sejarah dan makna Paskah. Semoga perjalanan ini telah memberikan Anda wawasan baru dan memperdalam pemahaman Anda tentang perayaan ini. Selamat Paskah!