Untuk memberikan gambaran tentang penerapan rumus-rumus di atas dalam proyek nyata, kita akan menggunakan studi kasus proyek rehabilitasi Ring Road II – Paniki, yang dilakukan oleh PT. XYZ.
Proyek ini meliputi pekerjaan penggalian, pengangkutan, dan penimbunan tanah untuk memperbaiki kondisi jalan yang rusak akibat banjir.
Berikut adalah data-data yang diperlukan untuk menganalisa kerja alat berat yang digunakan dalam proyek ini:
- Volume pekerjaan penggalian: 10.000 m³
- Volume pekerjaan penimbunan: 8.000 m³
- Jarak tempuh antara lokasi penggalian dan lokasi penimbunan: 2 km
- Kecepatan rata-rata alat berat: 20 km/jam
- Waktu kerja efektif dalam satu hari: 8 jam
- Jumlah hari kerja dalam satu minggu: 6 hari
- Jumlah minggu kerja dalam satu bulan: 4 minggu
- Jumlah bulan kerja dalam satu tahun: 12 bulan
- Harga bahan bakar: Rp. 10.000/liter
- Biaya sewa alat berat: Rp. 100.000/jam
- Biaya gaji operator: Rp. 50.000/jam
- Biaya perawatan alat berat: Rp. 10.000/jam
Berikut adalah spesifikasi alat berat yang digunakan dalam proyek ini:
Alat Berat | Kapasitas (m³) | Jumlah Gerakan (gerakan/jam) | Faktor Koreksi | Faktor Pengisian | Faktor Efisiensi | Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam) |
---|---|---|---|---|---|---|
Excavator | 1,15 | 30 | 0,8 | 0,8 | 1,0 | 15 |
Dump Truck | 10 | 20 | 0,8 | 0,8 | 0,9 | 20 |
Loader | 2 | 40 | 0,8 | 0,8 | 0,9 | 10 |
Bulldozer | 5 | 10 | 0,8 | 0,8 | 0,9 | 25 |
Dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dibahas sebelumnya, kita dapat menghitung waktu kerja, efisiensi, produktivitas, dan biaya operasional alat berat yang digunakan dalam proyek ini. Berikut adalah hasil perhitungannya:
Alat Berat | Waktu Kerja (jam) | Efisiensi (m³/liter) | Produktivitas (m³/jam) | Biaya Operasional (Rp/jam) |
---|---|---|---|---|
Excavator | 28,74 | 0,08 | 34,5 | 175.000 |
Dump Truck | 25 | 0,4 | 160 | 300.000 |
Loader | 16,67 | 0,16 | 64 | 170.000 |
Bulldozer | 16 | 0,18 | 40 | 260.000 |
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa dump truck memiliki waktu kerja, efisiensi, dan produktivitas yang paling tinggi, sedangkan excavator memiliki waktu kerja, efisiensi, dan produktivitas yang paling rendah.
Namun, dump truck juga memiliki biaya operasional yang paling tinggi, sedangkan excavator memiliki biaya operasional yang paling rendah.
Oleh karena itu, kita perlu menyesuaikan jumlah dan jenis alat berat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran proyek.
Selain itu, kita juga dapat menghitung jumlah alat berat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu.
Misalkan kita ingin menyelesaikan proyek ini dalam waktu 3 bulan. Maka, jumlah alat berat yang dibutuhkan adalah:
N = \frac{T \times V}{K \times N \times F_k \times H \times D \times W \times M}
Dimana:
- Nadalah jumlah alat berat (unit)
- Tadalah waktu proyek (bulan)
- Vadalah volume pekerjaan (m³)
- Kadalah kapasitas alat berat (m³)
- Nadalah jumlah gerakan alat berat dalam satu jam (gerakan/jam)
- F_kadalah faktor koreksi
- Hadalah waktu kerja efektif dalam satu hari (jam)
- Dadalah jumlah hari kerja dalam satu minggu (hari)
- Wadalah jumlah minggu kerja dalam satu bulan (minggu)
- Madalah jumlah bulan kerja dalam satu tahun (bulan)
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung jumlah alat berat yang dibutuhkan untuk proyek ini sebagai berikut:
Alat Berat | Volume Pekerjaan (m³) | Jumlah Alat Berat (unit) |
---|---|---|
Excavator | 10.000 | 2 |
Dump Truck | 10.000 | 2 |
Loader | 8.000 | 1 |
Bulldozer | 8.000 | 1 |
Dengan demikian, kita membutuhkan 2 unit excavator, 2 unit dump truck, 1 unit loader, dan 1 unit bulldozer untuk menyelesaikan proyek ini dalam waktu 3 bulan.