Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, sebuah hari yang telah menjadi simbol perjuangan kaum buruh untuk hak dan keadilan sosial.
Di Indonesia, peringatan ini bukan hanya sekedar hari libur, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang dan berliku yang telah dilalui oleh para pekerja dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Dampak Korupsi Timah Terhadap Para Buruh
Kasus korupsi yang melibatkan PT Timah di Bangka Belitung telah menimbulkan dampak serius bagi para buruh yang bekerja di sektor pertambangan timah. Berikut adalah beberapa aspek dampak yang perlu diperhatikan:
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa ada 7.694 buruh dalam negeri yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada periode Januari-Februari 2024.
Pemecatan paling banyak terjadi di DKI Jakarta, dengan jumlah 3.651 orang atau 47,45% dari total buruh yang ter-PHK secara nasional. Posisinya diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selain itu, PHK massal juga terjadi dalam kasus yang tengah ramai disorot, yakni korupsi PT Timah di Bangka Belitung.
Kabarnya, pemecatan menyasar buruh smelter yang berstatus karyawan tetap sekitar 100 orang, sementara karyawan kontraknya bisa mencapai ribuan orang.
2. Kerugian Ekonomi dan Lingkungan
Kasus korupsi PT Timah tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Menurut perhitungan Kejaksaan Agung, kerugian ekologis dan ekonomi lingkungan akibat dugaan korupsi penambangan timah di Bangka Belitung pada periode 2015-2022 mencapai Rp271,06 triliun.
Kerugian ekologis mencakup kerusakan ekosistem di pesisir dan laut, yang belum sepenuhnya terakumulasi dalam angka tersebut.
3. Ketidakpastian Pekerjaan
Para buruh di sektor pertambangan timah menghadapi ketidakpastian pekerjaan akibat situasi yang tidak stabil.
Pemutusan hubungan kerja dan ketidakjelasan mengenai masa depan pekerjaan menjadi beban psikologis bagi para buruh.
Refleksi dan Harapan
May Day menjadi momen penting untuk mengingatkan semua pihak bahwa perjuangan kaum buruh adalah perjuangan kemanusiaan yang tidak pernah berakhir.
Diharapkan, peringatan ini akan terus menginspirasi generasi pekerja untuk berani bersuara dan beraksi demi masa depan yang lebih baik. Selain itu, pemerintah dan perusahaan harus bertanggung jawab dalam melindungi hak-hak buruh dan menjaga keberlanjutan lingkungan.