Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, ada warisan budaya yang tetap bertahan dan bahkan semakin dikenal di kancah internasional. Salah satunya adalah Tari Rangkuk Alu dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kini telah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang mendunia.
Sejarah dan Makna Tari Rangkuk Alu
Tari Rangkuk Alu adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Manggarai, Flores. Tarian ini merupakan perwujudan dari permainan tradisional yang sama, yang dimainkan dengan menggunakan susunan bambu yang diapit dan diayunkan oleh beberapa orang, sementara penari lainnya melompat menghindari jepitan bambu tersebut.
Tarian ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pembentukan karakter, melatih kelincahan dan ketepatan dalam bertindak¹[1].
Pada tanggal 29 April 2024, yang juga bertepatan dengan Hari Tari Sedunia, Tari Rangkuk Alu mendapatkan pengakuan yang signifikan dengan dijadikannya sebagai Google Doodle, menandakan pentingnya tarian ini dalam mewakili kekayaan budaya Indonesia.
Warisan Budaya Manggarai di Kancah Dunia
Manggarai, sebuah kabupaten di Pulau Flores, memiliki beragam warisan budaya yang telah diakui baik secara nasional maupun internasional. UNESCO telah mengakui beberapa warisan budaya Manggarai, termasuk arsitektur rumah gendang (Mbaru Niang) dan Kampung Adat Waerebo sebagai warisan dunia. Tarian Rangkuk Alu, dengan keunikannya, telah menambah daftar panjang warisan budaya Manggarai yang mendunia.
Implikasi dan Pengaruh Global
Pengakuan global terhadap Tari Rangkuk Alu bukan hanya meningkatkan kesadaran tentang keberagaman budaya, tetapi juga membuka peluang bagi Manggarai untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tarian ini menjadi simbol dari kekayaan tradisi yang dapat menjadi jembatan antara generasi masa lalu dan masa kini, serta antara Manggarai dan dunia.
Tari Rangkuk Alu adalah bukti bahwa warisan budaya tidak hanya penting untuk dilestarikan, tetapi juga memiliki potensi untuk mendunia dan menjadi bagian dari dialog budaya global.
Dengan terus menerus mengenalkan dan mempromosikan warisan budaya seperti Tari Rangkuk Alu, Indonesia tidak hanya mempertahankan identitasnya, tetapi juga berkontribusi pada kekayaan budaya dunia.