jlk – Pemasaran menjadi jantung dalam keberlangsungan bisnis. Tanpa strategi pemasaran yang tepat, produk atau jasa yang ditawarkan akan tenggelam dalam lautan kompetisi.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan perilaku konsumen, wajah pemasaran pun mengalami transformasi.
Jika dahulu pemasaran bersifat konvensional, seperti melalui iklan di koran, radio, televisi, atau spanduk, kini semakin banyak bisnis beralih ke ranah digital, menggunakan media sosial, email, situs web, atau aplikasi.
Apa yang membuat pemasaran digital jadi pilihan utama daripada pemasaran tradisional? Mari kita bahas beberapa alasan yang mendasarinya:
1. Lebih Hemat Biaya
Berbicara soal biaya, pemasaran digital memang memenangkan perlombaan. Bayangkan saja, untuk memasang iklan di media sosial, cukup dengan konten yang menarik dan menargetkan audiens yang sesuai.
Berbeda dengan pemasangan iklan di media cetak atau televisi yang membutuhkan biaya produksi tinggi, penyewaan ruang, atau jasa agensi iklan.
Ditambah lagi, fleksibilitasnya yang memungkinkan perubahan atau penghapusan iklan sesuai kebutuhan.
2. Lebih Mudah Diukur
Pemasaran digital menyajikan kemudahan dalam mengukur performa kampanye.
Dengan beragam metrik yang tersedia seperti tayangan, klik, kunjungan, konversi, atau penjualan, kita bisa mengetahui seberapa efektif iklan yang kita buat.
Dari situ, kita dapat melakukan evaluasi berkala dan optimalisasi sesuai kebutuhan. Sedangkan pemasaran tradisional cenderung sulit untuk diukur dampaknya terhadap target audiens.
3. Lebih Interaktif
Melalui pemasaran digital, kita dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Memberikan informasi, menjawab pertanyaan, merespons komentar, semuanya bisa dilakukan secara langsung.
Hal ini tidak hanya membangun keterlibatan aktif dari konsumen, tapi juga memperkuat ikatan antara bisnis dengan pelanggan. Berbeda dengan pemasaran tradisional yang cenderung satu arah dan kurang mengundang partisipasi dari konsumen.
4. Lebih Personal
Kita bisa menyesuaikan pesan atau iklan sesuai dengan profil, preferensi, atau perilaku konsumen melalui pemasaran digital.
Dengan menggunakan data atau analitik, kita bisa memahami siapa, apa, kapan, dan di mana konsumen berada, serta apa yang mereka inginkan atau butuhkan.
Inilah yang membuat pemasaran digital lebih mampu menawarkan produk atau jasa yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sementara pemasaran tradisional cenderung bersifat umum dan kurang menarik perhatian individual.
Dari sekian alasan tersebut, jelas terlihat bahwa pemasaran digital memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan pemasaran tradisional. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pelaku bisnis beralih ke ranah digital.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa pemasaran tradisional tidak punya tempat lagi. Pemasaran konvensional masih bisa menjadi pelengkap atau pendukung strategi pemasaran digital, terutama dalam menjangkau segmen konsumen yang masih terpaku pada pola pikir konvensional.
Yang terpenting, tetaplah memahami tujuan, target, dan strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik bisnis yang dijalankan.