jlk – Di dunia maya, perang tidak lagi hanya melibatkan senjata fisik. Sebuah tim hacker dari Indonesia, dikenal sebagai Ganosec Team atau Garuda Anon Security, telah menunjukkan kekuatan mereka dalam dunia cyber.
Ganosec Team: Pahlawan Dunia Maya
Ganosec Team, yang berani menyerang Israel demi Palestina, telah menjadi terkenal sejak tahun 2021. Mereka adalah kelompok peretas asal Indonesia yang mengacak-acak Israel lewat dunia maya untuk membela Palestina.
Menurut data yang diolah VIVA Tekno pada Senin, 20 Maret 2023, Ganosec Team sukses membobol data pribadi milik Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, meretas situs dengan domain .il, meretas ratusan nomor WhatsApp penduduk, situs universitas dan ribuan akun email, serta kartu kredit yang dirilis oleh perbankan Israel.
Garuda Anon Security: Lebih dari Sekadar Peretas
Di situs mereka, Ganosec Team mendeskripsikan diri mereka sebagai jaringan peretasan internasional tanpa batas yang menargetkan situs web pemerintah, perusahaan, dan swasta di seluruh dunia untuk menarik perhatian pada pesan politiknya.
Mereka mengklaim bahwa kemampuan jaringan mereka secara konsisten menyerang targetnya dengan teknik canggih menempatkan mereka di garis depan peretas yang bermotivasi politik.
‘We Break Rules, Not Hearts’
Meski dikenal sebagai peretas, Ganosec Team menegaskan bahwa mereka bukan kriminal, bukan juga orang jahat. Mereka hanya manusia. Jargon yang kerap mereka sebutkan adalah ‘We break rules, not hearts’.
Mereka mengajak masyarakat untuk tidak takut terhadap Garuda Anon Security atau Ganosec Team, karena mereka mengaku tidak akan meretas website milik pemerintah dan milik masyarakat Indonesia.
Dalam era digital ini, perang tidak lagi hanya melibatkan senjata fisik. Tim hacker seperti Ganosec Team telah menunjukkan bahwa mereka dapat menggunakan keahlian mereka untuk mempengaruhi dunia nyata.
Dengan serangan mereka terhadap Israel, mereka telah menunjukkan bahwa dunia maya bisa menjadi medan perang baru. Namun, penting untuk diingat bahwa meski mereka adalah peretas, mereka tetap manusia, dengan motivasi dan tujuan mereka sendiri.
Seperti jargon mereka, ‘We break rules, not hearts’, mereka mungkin melanggar aturan, tetapi mereka tidak ingin menyakiti siapa pun.