Pabrik baja ArcelorMittal di Dunkirk, Prancis Utara, akan menjadi salah satu pabrik baja paling ramah lingkungan di dunia. Pasalnya, pabrik ini akan menjalankan proyek dekarbonisasi senilai 1,8 miliar euro (US$1,97 miliar) untuk mengurangi emisi rumah kaca sebesar 5,7% dari total emisi industri Prancis.
Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Prancis dan ArcelorMittal, produsen baja terbesar di dunia. Pemerintah Prancis akan memberikan subsidi hingga 850 juta euro (US$931 juta) untuk mendukung proyek ini, yang telah mendapat persetujuan dari Komisi Eropa.
Proyek ini juga sejalan dengan strategi Presiden Emmanuel Macron untuk mengurangi emisi di 50 lokasi yang paling berpolusi di Prancis. Salah satu lokasinya adalah pabrik baja Dunkirk, yang merupakan pabrik baja terbesar di Eropa Barat dengan kapasitas produksi 7 juta ton per tahun.
Teknologi Baru untuk Baja Hijau
Untuk mencapai tujuan dekarbonisasi, ArcelorMittal akan membangun dua fasilitas baru di pabrik baja Dunkirk, yaitu tungku listrik dan pabrik reduksi langsung.
Kedua fasilitas ini akan menggunakan teknologi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan daripada proses pembuatan baja konvensional.
Tungku listrik adalah alat yang menggunakan listrik untuk melelehkan besi tua dan mengubahnya menjadi baja baru. Tungku listrik dapat mengurangi emisi karbon hingga 90% dibandingkan dengan tanur tinggi, yang menggunakan kokas dan bijih besi sebagai bahan bakar.
Pabrik reduksi langsung adalah alat yang menggunakan gas alam untuk mengurangi bijih besi menjadi besi spons, yang kemudian dapat diproses menjadi baja.
Pabrik reduksi langsung dapat mengurangi emisi karbon hingga 50% dibandingkan dengan tanur tinggi.
ArcelorMittal berencana untuk membangun tungku listrik dengan kapasitas 1,5 juta ton baja per tahun dan pabrik reduksi langsung dengan kapasitas 2,5 juta ton besi spons per tahun. Kedua fasilitas ini diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2027.
Mitra Energi Nuklir untuk Listrik Bersih
Selain membangun fasilitas baru, ArcelorMittal juga akan bekerja sama dengan Electricite de France SA (EDF), perusahaan listrik terbesar di Prancis, untuk mendapatkan pasokan listrik bersih dan murah.
ArcelorMittal akan menandatangani letter of intent dengan EDF untuk kontrak pasokan tenaga nuklir jangka panjang.
Kontrak ini akan memastikan bahwa ArcelorMittal mendapatkan listrik dengan harga yang kompetitif dan stabil, serta dengan emisi karbon yang rendah.
Listrik ini akan digunakan untuk mengoperasikan tungku listrik dan pabrik reduksi langsung, serta fasilitas lainnya di pabrik baja Dunkirk.
EDF sendiri memiliki ambisi untuk mengembangkan sektor energi nuklir di Prancis. Perusahaan ini berencana untuk membangun dua reaktor nuklir baru di situs Gravelines, yang berdekatan dengan pabrik baja Dunkirk.
Reaktor ini akan menambah kapasitas produksi listrik nuklir EDF, yang saat ini mencapai 63 GW.
Komitmen untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Proyek dekarbonisasi pabrik baja ArcelorMittal di Prancis merupakan bagian dari komitmen ArcelorMittal untuk mencapai net zero carbon emissions pada tahun 2050.
Perusahaan ini telah menginvestasikan lebih dari 300 juta euro (US$328 juta) untuk proyek-proyek dekarbonisasi di seluruh dunia.
Proyek ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah Prancis untuk mencapai target perjanjian iklim Paris, yaitu mengurangi emisi karbon sebesar 40% pada tahun 2030 dan mencapai karbon netral pada tahun 2050.
Pemerintah Prancis telah mengalokasikan 30 miliar euro (US$32,8 miliar) untuk transisi ekologis dalam rencana pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Proyek ini juga menunjukkan bahwa industri baja dapat berkontribusi terhadap masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan, tanpa mengorbankan kinerja dan kualitas produk.
Dengan teknologi baru dan kerjasama antara pemerintah dan swasta, industri baja dapat menjadi contoh bagi sektor industri lainnya dalam upaya dekarbonisasi.