jlk – Misi SLIM (Smart Lander for Investigating Moon) adalah misi eksplorasi skala kecil yang dirancang oleh JAXA untuk melakukan pendaratan tepat sasaran di permukaan Bulan.
Tujuan utama dari misi ini adalah untuk mengurangi ukuran dan berat peralatan yang digunakan dalam pendaratan Bulan dan untuk menyelidiki asal-usul Bulan.
Misi ini juga akan menguji teknologi fundamental untuk eksplorasi dalam lingkungan gravitasi rendah, sebuah persyaratan penting untuk investigasi ilmiah masa depan dari sistem tata surya.
Teknologi Navigasi
SLIM akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengenali kawah Bulan dan menentukan lokasinya berdasarkan data observasi yang dikumpulkan oleh misi orbiter SELENE (Kaguya).
SLIM bertujuan untuk mendarat dengan akurasi kurang dari 100 meter, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pendaratan di benda bergravitasi seperti Bulan.
Tantangan dan Harapan
Misi ini tentunya tidak tanpa tantangan. SLIM adalah misi pendaratan Bulan pertama Jepang, dan keberhasilannya akan menjadi tonggak sejarah bagi negara tersebut dalam eksplorasi antariksa.
Namun, jika berhasil, Jepang akan menjadi negara kelima yang berhasil melakukan pendaratan lunak di Bulan, setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, China, dan India.
Perbandingan dengan Upaya Pendaratan Sebelumnya
Berbeda dengan misi Apollo 11 yang berhasil mendaratkan manusia pertama di Bulan pada tahun 1969, SLIM adalah misi tanpa awak.
Misi ini juga berbeda dari misi sebelumnya yang dilakukan oleh perusahaan swasta Amerika dan Jepang, yang sayangnya mengalami kegagalan.
Rovers dan Rencana Operasi di Permukaan Bulan
SLIM tidak akan membawa rover ke Bulan.
Namun, misi lain seperti misi Artemis NASA berencana untuk menggunakan berbagai jenis rover untuk eksplorasi permukaan Bulan.
Beberapa di antaranya termasuk Lunar Terrain Vehicle (LTV) untuk mengangkut awak di sekitar zona pendaratan dan platform mobilitas yang dapat digunakan oleh awak untuk melakukan perjalanan lintas Bulan hingga 45 hari.
Kesimpulan
Jika berhasil, misi SLIM akan membawa JAXA menjadi lembaga antariksa nasional kelima yang berhasil mendarat di Bulan.
Ini akan menjadi tonggak sejarah penting dalam eksplorasi antariksa dan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang Bulan dan sistem tata surya kita.