Mitsubishi Outlander PHEV: Mobil Hybrid yang Bukan Cuma Gaya-Gayaan

Yudha Cilaros By Yudha Cilaros
8 Min Read
Mitsubishi Outlander PHEV: Mobil Hybrid yang Bukan Cuma Gaya-Gayaan
Mitsubishi Outlander PHEV: Mobil Hybrid yang Bukan Cuma Gaya-Gayaan

Mobil hybrid, atau mobil yang menggunakan kombinasi mesin bensin dan listrik, sudah bukan hal baru di dunia otomotif. Banyak pabrikan yang menawarkan mobil hybrid dengan berbagai macam model, fitur, dan harga. Namun, tidak semua mobil hybrid itu sama. Ada yang hanya mengandalkan mesin listrik sebagai bantuan untuk menghemat bensin, ada yang bisa berjalan sepenuhnya dengan listrik tanpa bensin, dan ada yang bisa diisi ulang baterainya dari sumber listrik eksternal. Mobil hybrid yang terakhir ini disebut plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan salah satu contohnya adalah Mitsubishi Outlander PHEV.

Outlander PHEV adalah SUV premium yang menggabungkan performa mesin bensin 2.4 liter dengan dua motor listrik, satu di depan dan satu di belakang. Dengan sistem ini, Outlander PHEV bisa berjalan dengan tiga mode berkendara: EV mode, Series Hybrid mode, dan Parallel Hybrid mode. Di EV mode, Outlander PHEV hanya menggunakan motor listrik yang bertenaga dari baterai lithium-ion 13.8 kWh. Di mode ini, Outlander PHEV bisa menempuh jarak hingga 55 km dengan kecepatan maksimal 135 km/jam, tanpa mengeluarkan emisi gas buang sama sekali. Di Series Hybrid mode, mesin bensin berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai dan memberi daya ke motor listrik. Mode ini cocok untuk berkendara di jalan menanjak atau menurun, atau saat baterai hampir habis. Di Parallel Hybrid mode, mesin bensin dan motor listrik bekerja bersama-sama untuk memberikan tenaga maksimal. Mode ini digunakan saat berkendara di jalan raya atau saat membutuhkan akselerasi cepat.

Keunggulan Outlander PHEV tidak hanya terletak pada sistem hybridnya, tetapi juga pada fitur-fitur canggih dan mewah yang disediakan. Outlander PHEV dilengkapi dengan Super All-Wheel Control (S-AWC), yang merupakan sistem kontrol traksi dan stabilitas yang dikembangkan dari pengalaman Mitsubishi di ajang reli. S-AWC bisa menyesuaikan distribusi tenaga dan pengereman di setiap roda, sehingga meningkatkan kemampuan manuver dan kenyamanan berkendara di berbagai kondisi jalan. Outlander PHEV juga memiliki tujuh mode berkendara yang bisa dipilih sesuai dengan preferensi pengemudi, yaitu Normal, Eco, Snow, Gravel, Sport, Battery Save, dan Battery Charge. Selain itu, Outlander PHEV juga menawarkan interior yang luas dan nyaman, dengan kursi kulit semi-aniline, sunroof elektrik, sistem audio Rockford Fosgate, dan layar sentuh 8 inci yang terhubung dengan smartphone melalui Apple CarPlay atau Android Auto.

Tentu saja, mobil sebagus Outlander PHEV tidak murah. Harga OTR Outlander PHEV di Indonesia adalah Rp 1,322 miliar, yang termasuk cukup mahal untuk sebuah SUV. Namun, harga ini sebanding dengan apa yang ditawarkan oleh Outlander PHEV, yaitu sebuah mobil hybrid yang bukan cuma gaya-gayaan, tetapi juga efisien, bertenaga, dan mewah. Outlander PHEV juga mendapat dukungan dari program Mitsubishi Motors Confidence, yang memberikan layanan perawatan gratis selama dua tahun atau 30.000 km, garansi mesin selama 10 tahun atau 100.000 km, dan bantuan darurat selama lima tahun tanpa batas jarak. Jadi, jika Anda mencari sebuah mobil hybrid yang bisa memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari, baik di kota maupun di luar kota, Outlander PHEV bisa menjadi pilihan yang tepat.

- Advertisement -

Namun, sebelum Anda terburu-buru membeli Outlander PHEV, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan. Pertama, apakah Anda memiliki akses ke sumber listrik yang cukup untuk mengisi ulang baterai Outlander PHEV? Jika tidak, Anda mungkin akan kesulitan untuk menikmati mode EV yang hemat dan ramah lingkungan. Kedua, apakah Anda siap untuk menghadapi pandangan sinis atau iri dari orang-orang yang menganggap Anda hanya ingin pamer dengan mobil hybrid Anda? Jika tidak, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman atau malu saat berkendara dengan Outlander PHEV. Ketiga, apakah Anda yakin bahwa mobil hybrid adalah solusi terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan yang semakin parah? Jika tidak, Anda mungkin akan merasa bersalah atau hipokrit saat mengklaim bahwa Anda peduli dengan lingkungan. Jadi, pikirkan baik-baik sebelum Anda memutuskan untuk membeli Outlander PHEV, karena mobil hybrid yang bukan cuma gaya-gayaan ini juga bukan tanpa konsekuensi.

Mitsubishi Outlander PHEV adalah mobil SUV yang menggunakan teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), yaitu sistem penggerak listrik yang bisa diisi ulang dari sumber listrik eksternal. Mobil ini memiliki mesin bensin 2.4 liter dan dua motor listrik, yang bisa berjalan dengan tiga mode berkendara: EV mode, Series Hybrid mode, dan Parallel Hybrid mode.

Beberapa kelebihan Mitsubishi Outlander PHEV adalah:

  • Ramah lingkungan. Mobil ini bisa berjalan dengan mode EV yang tidak menghasilkan emisi gas buang sama sekali, dan bisa menempuh jarak hingga 55 km dengan kecepatan maksimal 135 km/jam. Mobil ini juga memiliki konsumsi bahan bakar yang irit, yaitu 1,8 liter/100 km.
  • Bertenaga. Mobil ini memiliki tenaga maksimal 224 PS dan torsi maksimal 385 Nm, yang bisa memberikan akselerasi yang cepat dan responsif. Mobil ini juga memiliki sistem Super All-Wheel Control (S-AWC), yang bisa menyesuaikan distribusi tenaga dan pengereman di setiap roda, sehingga meningkatkan kemampuan manuver dan kenyamanan berkendara di berbagai kondisi jalan.
  • Mewah. Mobil ini memiliki interior yang luas dan nyaman, dengan kursi kulit semi-aniline, sunroof elektrik, sistem audio Rockford Fosgate, dan layar sentuh 8 inci yang terhubung dengan smartphone melalui Apple CarPlay atau Android Auto. Mobil ini juga memiliki fitur keselamatan canggih, seperti airbag, rem anti-lock, kontrol stabilitas, dan sistem pengereman darurat otomatis.

Beberapa kekurangan Mitsubishi Outlander PHEV adalah:

  • Mahal. Mobil ini memiliki harga yang cukup mahal, yaitu Rp 1,322 miliar, yang termasuk salah satu yang tertinggi di kelasnya. Mobil ini juga masih harus membayar pajak, biaya perawatan, dan biaya pengisian listrik, yang bisa menambah pengeluaran di masa depan.
  • Besar. Mobil ini memiliki dimensi yang besar, yaitu 4.695 x 1.800 x 1.710 mm, dengan bobot 1.880 kg. Ini berarti mobil ini membutuhkan ruang parkir yang luas, dan juga sulit untuk bermanuver di jalan yang sempit atau padat. Mobil ini juga hanya bisa menampung lima orang, yang kurang sesuai dengan ukurannya yang besar.
  • Terbatas. Mobil ini memiliki keterbatasan dalam hal infrastruktur dan ketersediaan listrik. Untuk mengisi ulang baterai mobil ini, Anda harus memiliki akses ke sumber listrik yang cukup, baik di rumah maupun di tempat umum. Jika tidak, Anda tidak bisa menikmati mode EV yang hemat dan ramah lingkungan. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan kapasitas baterai mobil ini, yang hanya 13,8 kWh, yang berarti Anda harus sering mengisi ulang jika ingin menggunakan mode EV secara maksimal.

Demikian beberapa kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Outlander PHEV yang bisa saya bagikan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

- Advertisement -
Topik:
Share This Article