Kisanak, Siapa yang tidak ingin tinggal di apartemen mewah, lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang memanjakan?
Siapa yang tidak ingin merasakan hidup di kota besar, dengan segala kemudahan dan kesempatan yang terbuka? Siapa yang tidak ingin menjadi bagian dari kaum elit, yang bisa menikmati gaya hidup yang berkelas dan bergengsi?
Mungkin itu adalah mimpi yang pernah menghiasi benak banyak orang, termasuk para pembeli Apartemen Sejahtera Family di Surabaya. Apartemen yang dibangun pada tahun 1994 ini menawarkan konsep hunian yang modern, nyaman, dan eksklusif.
Dengan lima tower yang menjulang, apartemen ini dilengkapi dengan sauna, fitness, kolam renang, dan berbagai fasilitas lainnya yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang di era 90-an.
Namun, mimpi indah itu ternyata tidak bertahan lama. Hanya dalam waktu delapan tahun, apartemen ini berhenti beroperasi dan ditinggalkan begitu saja oleh pengelolanya.
Para pembeli yang sudah membayar mahal untuk mendapatkan unit di apartemen ini pun merasa tertipu dan kecewa. Mereka harus menanggung kerugian yang tidak sedikit, baik secara materi maupun emosional.
Bagaimana tidak, apartemen yang seharusnya menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman, malah berubah menjadi tempat yang angker dan menyeramkan.
Banyak cerita misteri yang beredar tentang penampakan makhluk halus di apartemen ini, yang membuat para penghuni yang masih bertahan merasa ketakutan dan tidak tenang.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa apartemen ini menjadi sarang para preman dan penjahat, yang sering melakukan aksi kriminal di sana.
Tidak hanya itu, apartemen ini juga menjadi saksi bisu dari kemerosotan ekonomi dan sosial yang dialami oleh para penghuninya. Banyak di antara mereka yang mengalami kesulitan finansial, stres, depresi, hingga bunuh diri.
Mereka merasa tidak punya harapan lagi untuk keluar dari situasi yang menyedihkan ini. Mereka merasa terjebak di dalam mimpi buruk yang tidak ada ujungnya.
Apakah ini adalah nasib yang pantas bagi para pembeli Apartemen Sejahtera Family? Apakah ini adalah akibat dari keserakahan dan ketidakpedulian dari pengelola apartemen ini?
Apakah ini adalah bukti dari ketidakadilan dan ketidakberesan yang terjadi di negeri ini? Apakah ini adalah gambaran dari realitas yang pahit dan menyakitkan yang harus dihadapi oleh banyak orang?
Atau, apakah ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua, untuk tidak mudah tergiur oleh janji-janji manis yang tidak realistis?
Untuk tidak mudah terpesona oleh kemewahan dan keindahan yang hanya semu? Untuk tidak mudah terlena oleh mimpi-mimpi yang tidak sesuai dengan kenyataan?
Mungkin, kita semua perlu memotret realitas di balik mimpi, agar kita tidak terjebak di dalam narasi pilu yang tidak perlu.
Agar kita bisa lebih bahagia, sejahtera, dan berdaya dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, Demikian kisanak…!!