Prabowo Subianto adalah tokoh yang dikenal sebagai mantan komandan jenderal Kopassus dan mantan calon presiden dua kali. Sebagai Menteri Pertahanan, ia bertanggung jawab atas pertahanan negara, termasuk pengadaan alutsista.
Prabowo juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada tahun 1998-1999, di mana ia terlibat dalam penanganan krisis ekonomi dan politik.
Prabowo memiliki pandangan yang optimistis tentang kemampuan Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
Ia yakin bahwa Indonesia sebagai anggota kelompok 20 negara (G20) dengan perekonomian terbesar dunia mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, termasuk rendahnya rasio pajak.
Prabowo menargetkan bahwa rasio pajak Indonesia bisa mencapai 16 persen terhadap PDB, seperti negara-negara di kawasan ASEAN, yaitu Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Ia mengatakan bahwa ada banyak ruang untuk terus meningkatkan penerimaan pajak, dengan membentuk badan penerimaan pajak yang dipimpin langsung oleh presiden dan menggabungkan Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai menjadi satu.
Prabowo juga meyakini bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menembus 8 persen dalam empat atau lima tahun ke depan, bahkan mungkin lebih.
Ia mengklaim bahwa hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, mengembangkan industri nasional, dan meningkatkan kemandirian energi.