jlk – Sebuah kejadian kontroversial mengguncang warga Bekasi, tepatnya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, ketika sebuah video tawuran antara remaja menjadi viral di jagad media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat aksi saling serang dengan menggunakan senjata tajam seperti celurit dan besi runcing.
Namun, di tengah kerumunan adegan kekerasan, ada satu momen yang mencuri perhatian, di mana seorang remaja tampak berlari membawa payung dan besi panjang, seolah-olah lebih takut kehujanan daripada terlibat dalam kekerasan itu sendiri.
Ternyata, aksi tawuran tersebut tidak dipicu oleh konflik antar kelompok atau balas dendam, melainkan semata-mata untuk menciptakan konten di dunia maya.
Para remaja ini menginginkan apresiasi dan perhatian dari rekan-rekan sebaya mereka dengan mengunggah video tawuran tersebut di berbagai platform media sosial, mulai dari TikTok hingga Facebook.
Mereka bahkan merencanakan pertemuan melalui pesan WhatsApp di jalan protokol pada saat banyak kendaraan yang melintas.
Menyikapi hal ini, aparat kepolisian segera mengambil tindakan dengan mengamankan dua pelajar SMP yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald, menegaskan bahwa motif di balik tawuran tersebut tidak berkaitan dengan konflik antar kelompok atau dendam pribadi, melainkan semata-mata untuk mendapatkan validasi dan perhatian dari media sosial.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi para remaja tentang bahaya mengorbankan keselamatan diri dan orang lain demi popularitas di dunia maya.
Adanya insiden ini juga menjadi panggilan bagi para orangtua untuk lebih memperhatikan dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka di dunia maya, serta memberikan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya.
Semoga dengan kesadaran ini, kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan.