jlk – Ada yang baru di langit malam kita. Bukan bintang, bukan UFO, tapi sebuah rencana ambisius dari dua negara raksasa, Rusia dan China.
Mereka berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bulan. Ya, Anda tidak salah baca. Di Bulan. Tempat yang biasa kita lihat saat malam hari sambil berharap dapat melihat alien atau UFO.
Rusia dan China serius mempertimbangkan proyek ini sekitar tahun 2033-2035. Kepala Badan Antariksa Rusia, Yuri Borisov, mengungkapkan bahwa panel surya tidak akan cukup untuk menjamin pasokan listrik yang dapat diandalkan untuk kebutuhan penelitian dan pemukiman di Bulan.
Jadi, mereka memutuskan untuk “mengupgrade” teknologi mereka dengan membangun PLTN di Bulan.
Tapi tunggu dulu, apakah ini berarti kita akan melihat ledakan nuklir di Bulan? Tenang saja, Borisov menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa. Jadi, kita bisa bernapas lega. Setidaknya untuk sekarang.
Rusia dan China telah bersama-sama mengerjakan program Bulan. Moskow berencana menyumbangkan keahliannya dalam “energi ruang angkasa nuklir” untuk program bersama Cina di Bulan.
Mungkin ini adalah awal dari sebuah “duet maut” di antara kedua negara ini. Siapa yang tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya? Mungkin membangun bioskop atau mal di Bulan?
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Pertama, Rusia dan China benar-benar serius tentang penjelajahan Bulan.
Kedua, mereka melihat potensi dalam energi nuklir sebagai solusi untuk tantangan energi di Bulan. Dan ketiga, kita semua harus mulai berpikir tentang apa yang akan terjadi jika Bulan menjadi ladang nuklir.
Namun, satu hal yang pasti, jika rencana ini berhasil, maka kita semua mungkin perlu memperbarui lagu tidur kita. “Selamat malam, Bulan. Selamat malam, PLTN di Bulan.”.