Live streaming menjadi salah satu strategi pemasaran yang populer di kalangan pebisnis online sepanjang tahun 2023. Dengan menggandeng influencer dan menampilkan produk secara langsung, mereka berharap dapat menarik perhatian dan minat pembeli. Namun, apakah strategi ini cukup efektif untuk meningkatkan omzet dan loyalitas konsumen?
Sebuah riset dari Mckinsey menunjukkan bahwa penjualan via live streaming memang dapat meningkatkan awareness dan penjualan secara instan, namun kurang efektif untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Hal ini karena live streaming cenderung bersifat sementara, superfisial, dan seragam.
- Sementara: Live streaming hanya berlangsung dalam waktu terbatas, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi pembeli untuk mengetahui lebih dalam tentang produk, merek, dan nilai yang ditawarkan oleh pebisnis online. Pembeli juga tidak dapat melihat ulasan, testimoni, atau garansi dari produk yang dibeli melalui live streaming.
- Superfisial: Live streaming mengandalkan pada daya tarik visual dan emosional dari influencer dan produk, sehingga tidak memberikan informasi yang cukup objektif dan akurat tentang kualitas, manfaat, dan keunggulan produk. Pembeli juga tidak dapat mencoba, merasakan, atau membandingkan produk secara langsung sebelum membeli.
- Seragam: Live streaming cenderung menampilkan produk yang sama atau sejenis dengan pesaing, sehingga tidak memberikan diferensiasi atau keunikan yang dapat membedakan produk dari pebisnis online satu dengan lainnya. Pembeli juga tidak dapat menyesuaikan atau memilih produk sesuai dengan preferensi atau kebutuhan mereka.
Oleh karena itu, para pebisnis online perlu mengganti strategi pemasaran mereka agar dapat bersaing di era digital yang semakin maju dan dinamis. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
AI adalah teknologi yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kemampuan manusia, seperti belajar, berpikir, berkomunikasi, dan mengambil keputusan. AI dapat membantu pebisnis online untuk meningkatkan omzet dan loyalitas konsumen dengan cara yang berkelanjutan, substantif, dan personalisasi.
- Berkelanjutan: AI dapat membantu pebisnis online untuk mengoptimalkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan menghemat biaya. AI dapat melakukan analisis data, prediksi permintaan, pengelolaan stok, pengiriman barang, dan pelayanan pelanggan secara otomatis dan akurat. AI juga dapat membantu pebisnis online untuk mengikuti perkembangan pasar, tren, dan perilaku konsumen secara real-time dan adaptif.
- Substantif: AI dapat membantu pebisnis online untuk meningkatkan kualitas, manfaat, dan keunggulan produk. AI dapat melakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi produk secara cepat dan kreatif. AI juga dapat membantu pebisnis online untuk menyampaikan informasi yang relevan, objektif, dan edukatif tentang produk kepada konsumen. AI juga dapat membantu pebisnis online untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kepuasan konsumen dalam bertransaksi online.
- Personalisasi: AI dapat membantu pebisnis online untuk meningkatkan keterlibatan, kepercayaan, dan loyalitas konsumen. AI dapat melakukan segmentasi, targeting, dan positioning konsumen secara tepat dan efektif. AI juga dapat membantu pebisnis online untuk menawarkan produk yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan, dan harapan konsumen. AI juga dapat membantu pebisnis online untuk berinteraksi, berdialog, dan berhubungan dengan konsumen secara personal dan humanis.
Dengan menggunakan AI, pebisnis online dapat memberikan pengalaman belanja online yang lebih menyenangkan, memuaskan, dan menguntungkan bagi konsumen. Sebaliknya, konsumen juga dapat memberikan feedback, ulasan, dan testimoni yang lebih positif, bermakna, dan berdampak bagi pebisnis online.
Oleh karena itu, saatnya pebisnis online ganti strategi, dari live streaming ke AI. Dengan AI, pebisnis online dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar dan berkelanjutan bagi konsumen, merek, dan bisnis mereka.