Saham-saham berkapitalisasi pasar menengah dan kecil, atau yang biasa disebut saham small-mid cap, seringkali dianggap sebagai pilihan investasi yang berisiko tinggi, namun juga berpotensi memberikan imbal hasil yang besar.
Apa saja faktor-faktor yang menentukan kinerja saham-saham ini, dan bagaimana cara memilih saham-saham yang prospektif di tengah tren positif yang sedang terjadi?
Indeks SMC Liquid: Indikator Kinerja Saham Small-Mid Cap
Salah satu indeks yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja saham-saham small-mid cap adalah indeks SMC Liquid, yang merupakan indeks yang menaungi saham-saham likuid berkapitalisasi pasar menengah dan kecil. Indeks ini terdiri dari 60 saham yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas, kapitalisasi pasar, dan frekuensi transaksi.
Sejak awal tahun 2024, indeks SMC Liquid tercatat telah menguat 1,4%, menunjukkan tren positif yang sedang terjadi di saham-saham small-mid cap. Penguatan ini ditopang oleh sektor-sektor yang mendominasi konstituen indeks, yaitu sektor keuangan yang telah meningkat 4,54%, dan sektor properti yang meningkat 0,10%.
Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, kinerja sektor keuangan dan properti ini sejalan dengan kinerja sektoral pada tahun lalu, yang memang mencatatkan pertumbuhan yang baik. “Hal ini juga didukung oleh kondisi makroekonomi yang relatif stabil, seperti inflasi yang rendah, suku bunga yang turun, dan pertumbuhan kredit yang meningkat,” kata Nico.
Prospek dan Risiko Saham Small-Mid Cap
Nico melihat prospek dari saham-saham small-mid cap masih sangat baik, karena saham-saham ini memiliki potensi valuasi yang menarik di masa depan, sehingga memberikan peluang kenaikan harga. Selain itu, saham-saham ini juga memiliki karakteristik yang lebih fleksibel dan dinamis dalam menghadapi perubahan pasar, dibandingkan dengan saham-saham big cap yang cenderung lebih kaku dan lambat.
Namun, di balik peluang yang besar, saham-saham small-mid cap juga memiliki risiko yang tinggi, terutama dari sisi volatilitas dan likuiditas. Volatilitas adalah tingkat fluktuasi harga saham, yang menunjukkan tingkat ketidakpastian pasar. Likuiditas adalah kemudahan untuk menjual atau membeli saham tanpa mengalami perubahan harga yang signifikan.
Saham-saham small-mid cap cenderung memiliki volatilitas yang lebih tinggi dan likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan saham-saham big cap, yang berarti saham-saham ini lebih rentan terhadap gejolak pasar dan lebih sulit untuk diperdagangkan. Oleh karena itu, investor harus lebih berhati-hati dalam memilih saham-saham small-mid cap, dan tidak hanya tergiur oleh imbal hasil yang tinggi.
Tips Memilih Saham Small-Mid Cap yang Prospektif
Untuk memilih saham-saham small-mid cap yang prospektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor, antara lain:
- Fundamental perusahaan. Investor harus memastikan bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik, prospek bisnis yang cerah, dan manajemen yang profesional. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan, rasio keuangan, dan berita-berita terkait perusahaan.
- Katalis pasar. Investor harus mencari saham-saham yang memiliki katalis pasar, yaitu faktor-faktor yang dapat mendorong kenaikan harga saham, seperti rencana ekspansi, kerjasama strategis, dividen, atau right issue. Hal ini dapat dilihat dari pengumuman perusahaan, analisis saham, dan rekomendasi broker.
- Sentimen pasar. Investor harus memperhatikan sentimen pasar, yaitu kondisi psikologis pasar yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran saham, seperti ekspektasi, spekulasi, atau rumor. Hal ini dapat dilihat dari indeks pasar, volume transaksi, dan pola grafik saham.
Rekomendasi Saham Small-Mid Cap Pilihan
Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, berikut adalah beberapa rekomendasi saham small-mid cap pilihan yang dapat dicermati oleh investor, beserta alasan-alasannya:
- ANTM. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) merupakan saham perusahaan pertambangan yang memiliki prospek bisnis yang baik, karena didukung oleh harga komoditas yang meningkat, terutama emas dan nikel. Selain itu, ANTM juga memiliki katalis pasar, yaitu rencana pembangunan pabrik baterai listrik bersama LG Chem, yang dapat meningkatkan nilai tambah produk nikel ANTM.
- BIRD. Saham PT Blue Bird Tbk. (BIRD) merupakan saham perusahaan transportasi yang memiliki kinerja keuangan yang membaik, setelah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. BIRD berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 38,6 miliar pada kuartal III-2024, naik 66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. BIRD juga memiliki katalis pasar, yaitu rencana kerjasama dengan Grab, yang dapat meningkatkan pangsa pasar dan efisiensi operasional BIRD.
- BBTN. Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) merupakan saham perusahaan perbankan yang memiliki prospek bisnis yang cerah, karena fokus pada segmen pembiayaan perumahan, yang memiliki permintaan yang tinggi dan risiko yang rendah. BBTN juga memiliki katalis pasar, yaitu rencana right issue, yang dapat meningkatkan modal dan kesehatan keuangan BBTN.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang Anda butuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.