Motor bermesin bensin mulai mengalami transformasi di Indonesia pada periode 1960 hingga 1980-an. Motor ini mulai banyak dimodifikasi oleh para pemiliknya, baik dari segi mesin, bodi, maupun aksesoris.
Motor ini juga mulai banyak membentuk komunitas-komunitas berdasarkan merek, jenis, atau gaya berkendara. Motor ini mulai banyak digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti balap, touring, hobi, atau bahkan protes.
Motor modifikasi yang populer di Indonesia pada periode ini antara lain adalah Vespa, Chopper, Scrambler, dan Cafe Racer. Motor modifikasi ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda, sesuai dengan selera dan kebutuhan pemiliknya.
Motor modifikasi ini juga memiliki nilai seni dan kreativitas yang tinggi, karena dibuat dengan menggunakan berbagai bahan dan alat yang tersedia. Motor modifikasi ini juga menjadi simbol ekspresi diri dan identitas bagi pemiliknya.
Motor komunitas yang populer di Indonesia pada periode ini antara lain adalah Vespa Club Indonesia, Harley Davidson Club Indonesia, Trail Adventure Indonesia, dan Cafe Racer Indonesia.
Motor komunitas ini memiliki tujuan dan aktivitas yang beragam, sesuai dengan visi dan misi masing-masing.
Motor komunitas ini juga memiliki jaringan dan solidaritas yang kuat, karena saling berbagi informasi dan pengalaman tentang motor. Motor komunitas ini juga menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan bagi anggotanya.
Motor modifikasi dan komunitas ini menjadi motor ketiga yang ada di Indonesia setelah motor impor dan lokal. Motor ini juga menjadi motor pertama yang melahirkan subkultur dan gaya hidup di Indonesia.
Motor ini menjadi saksi sejarah perkembangan seni dan kreativitas di Indonesia, dari zaman modifikasi sederhana, hingga zaman modifikasi canggih. Motor ini juga menjadi saksi sejarah perkembangan sosial dan politik di Indonesia, dari zaman Orde Lama, hingga zaman Orde Baru.