jlk – Semangka adalah buah yang segar dan menyehatkan.
Buah ini banyak mengandung air, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun, ada mitos yang beredar di masyarakat bahwa semangka tidak boleh dicampur dengan gula merah karena dapat menyebabkan keracunan.
Benarkah demikian? Apa sebenarnya efek dari mengonsumsi semangka dan gula merah secara bersamaan?
Mitos Semangka dan Gula Merah
Mitos yang mengatakan bahwa semangka dan gula merah tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan berasal dari kepercayaan bahwa keduanya dapat bereaksi dalam perut dan menghasilkan gas beracun yang dapat membahayakan kesehatan.
Mitos ini juga didasarkan pada anggapan bahwa semangka memiliki indeks glikemik yang tinggi, yaitu ukuran seberapa cepat gula dalam makanan memasuki aliran darah.
Jika semangka dicampur dengan gula merah, maka kadar gula darah akan melonjak dan dapat menyebabkan komplikasi bagi penderita diabetes atau penyakit lainnya.
Namun, mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Belum ada penelitian dan bukti ilmiah yang mengatakan bahwa memakan semangka dengan gula merah secara bersamaan dapat menimbulkan keracunan.
Sebaliknya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa semangka dan gula merah memiliki manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat.
Fakta Semangka dan Gula Merah
Semangka memang memiliki indeks glikemik yang tinggi, yaitu sekitar 72.
Namun, indeks glikemik bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dampak makanan terhadap gula darah.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah karbohidrat yang dikonsumsi, jenis karbohidrat yang ada dalam makanan, dan makanan lain yang dikonsumsi bersamaan.
Semangka memiliki kandungan karbohidrat yang rendah, yaitu sekitar 7,5 gram per 100 gram. Jumlah ini masih di bawah standar yang disarankan untuk penderita diabetes, yaitu sekitar 15 gram per porsi.
Selain itu, semangka juga mengandung air, serat, vitamin C, potasium, dan likopen yang dapat membantu mengatur tekanan darah, mencegah dehidrasi, menjaga kesehatan mata, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan jantung.
Gula merah adalah salah satu jenis gula yang berasal dari nira kelapa atau tebu. Gula merah memiliki kandungan gula yang lebih rendah daripada gula putih, yaitu sekitar 70-80 persen.
Gula merah juga mengandung mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan fosfor yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Gula merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada gula putih, yaitu sekitar 65.
Jika dikonsumsi dengan porsi yang sesuai, gula merah dapat memberikan energi dan rasa manis tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang berlebihan.
Jadi, semangka dan gula merah tidaklah berbahaya jika dikonsumsi secara bersamaan, asalkan dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.
Porsi yang disarankan adalah sekitar 150 gram semangka dan 1-2 sendok teh gula merah per hari.
Cara mengonsumsinya pun bisa bervariasi, misalnya dengan membuat jus semangka dan menambahkan gula merah sebagai pemanis, atau dengan membuat agar-agar semangka dan gula merah sebagai hidangan penutup.
Dengan begitu, kita bisa menikmati semangka dan gula merah tanpa khawatir akan efek sampingnya.