jlk – Agama Hindu, sebagai salah satu agama tertua di dunia, telah menciptakan akar yang kuat di berbagai penjuru dunia, khususnya di India dan Indonesia.
Meskipun memiliki dasar yang sama, perbedaan signifikan dalam praktik keagamaan dan tradisi antara umat Hindu di Bali dan India menciptakan panorama kekayaan kultural yang menarik.
Salah satu perbedaan yang mencolok terletak pada perayaan Tahun Baru Saka. Di Bali, umat Hindu memperingatinya melalui Nyepi, suatu hari diam yang dipenuhi ketenangan dan introspeksi.
Sebaliknya, di India, perayaan Tahun Baru Saka disambut dengan Diwali, sebuah festival cahaya yang dipenuhi kegembiraan dan harapan. Meskipun keduanya menyiratkan kemenangan atas keburukan, cara pelaksanaan perayaan tersebut menandakan perbedaan budaya yang mencolok.
Faktor yang mendasari perbedaan ini dapat ditelusuri pada sifat moderat dan fleksibel agama Hindu, yang memungkinkannya beradaptasi dengan budaya setempat.
Hindu di India tercermin dalam tradisi asli masyarakat India, sementara Hindu di Bali dipengaruhi oleh tradisi Bali dan unsur-unsur Buddha. Walaupun mengalami modifikasi sesuai konteks lokal, keduanya tetap terhubung oleh konsep-konsep sakral dalam kitab suci Weda.
Perbedaan antara Hindu di Bali dan Hindu di India bukanlah pembeda yang memisahkan, melainkan cerminan kekayaan agama Hindu. Meskipun ada perbedaan, keduanya hidup berdampingan dengan menghormati dan menghargai satu sama lain, tanpa menempatkan satu bentuk Hindu di atas yang lain.
Sikap saling penghormatan ini menciptakan citra agama Hindu sebagai teladan toleransi dan inklusivitas, memberikan inspirasi bagi dunia untuk merangkul keberagaman dalam beragam keyakinan.
Melalui perbedaan ini, Hindu di Bali dan Hindu di India tidak hanya menunjukkan kekayaan warisan spiritual, tetapi juga mengingatkan kita akan keunikan dan keindahan harmoni dalam perbedaan.