Pada awal Januari 2024, sebuah terowongan rahasia ditemukan di bawah sinagog bersejarah Chabad-Lubavitch di Crown Heights, Brooklyn, New York. Terowongan itu diduga dibangun oleh sekelompok mahasiswa Yahudi ekstrem yang ingin mendapatkan akses tidak sah ke tempat suci tersebut. Penemuan ini memicu bentrokan antara polisi dan para penggali terowongan, yang berakhir dengan penangkapan 10 orang. Namun, apa sebenarnya tujuan dan latar belakang dari pembangunan terowongan ini? Apakah ini hanya sebuah proyek pribadi yang tidak berbahaya, atau ada motif lain yang lebih gelap di baliknya?
Sejarah Sinagog Chabad-Lubavitch
Sinagog Chabad-Lubavitch adalah markas besar dunia dari gerakan Hasidik Chabad, salah satu cabang terbesar dari Yudaisme Ortodoks. Gerakan ini didirikan pada abad ke-18 di Belarus, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Pemimpin terakhir gerakan ini, Rabbi Menachem Mendel Schneerson, tinggal di bangunan yang berada di 770 Eastern Parkway, Brooklyn, dari tahun 1940 hingga 1994. Bangunan ini kemudian menjadi sinagoga dan pusat kegiatan bagi para pengikutnya, yang dikenal sebagai Lubavitcher. Bangunan ini juga menjadi tempat ziarah bagi ribuan orang Yahudi setiap tahunnya, yang menganggap Rabbi Schneerson sebagai tokoh mesianik. Arsitektur bangunan ini memiliki ciri khas gaya Gotik, dan telah dibuat replikanya di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Penemuan Terowongan Rahasia
Terowongan rahasia yang ditemukan di bawah sinagog ini berada di bawah deretan gedung perkantoran dan ruang kuliah, yang terhubung dengan sinagoga melalui sebuah lubang di tembok. Terowongan ini diduga dibangun oleh sekelompok mahasiswa Yahudi ekstrem, yang diam-diam menerobos dinding bangunan kosong di belakang kantor pusat Chabad. Mereka menggunakan peralatan sederhana seperti sekop, beliung, dan palu godam, tanpa izin dari otoritas. Tidak jelas kapan terowongan ini mulai dibangun, namun ada laporan yang menyebutkan bahwa pekerjaan ini telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Terowongan ini baru diketahui oleh tetangga sekitar pada bulan Desember 2023, ketika mereka mendengar suara-suara mencurigakan di bawah rumah mereka.
Bentrokan dengan Polisi
Pada tanggal 8 Januari 2024, manajer properti sinagog mengirimkan pekerja konstruksi untuk memperbaiki tembok yang dihancurkan oleh para penggali terowongan. Namun, upaya ini dihalangi oleh sekelompok Yahudi yang menginginkan terowongan tersebut tetap ada. Mereka kemudian menerobos ke sinagoga, merusak tempat suci, dan melemparkan meja dan buku. Polisi yang dipanggil ke lokasi kejadian juga mendapat perlawanan dari mereka, yang mendorong dan menyemprot petugas. Polisi akhirnya berhasil menangkap 10 orang, yang didakwa dengan berbagai tuduhan, termasuk masuk tanpa izin, merusak properti, dan menghalangi tugas pegawai pemerintah. Polisi juga menyegel terowongan tersebut, dan melakukan pemeriksaan keamanan terhadap struktur bangunan.
Tujuan dan Motif Terowongan
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari para penggali terowongan mengenai tujuan dan motif mereka. Ada beberapa spekulasi yang beredar, mulai dari yang bersifat religius, politis, hingga konspiratif. Beberapa kemungkinan tujuan dan motif terowongan adalah:
- Membangun mikvah swasta. Mikvah adalah sebuah bak mandi ritual yang digunakan oleh orang Yahudi untuk membersihkan diri dari najis. Menurut salah satu sumber, para penggali terowongan ingin membuat mikvah swasta di bawah sinagog, yang hanya bisa diakses oleh mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa mikvah umum yang ada di sinagog tidak cukup bersih atau sesuai dengan standar mereka.
- Mencari harta karun. Ada yang mengklaim bahwa para penggali terowongan mencari harta karun yang dikubur oleh Rabbi Schneerson di bawah sinagog. Mereka mungkin percaya bahwa Rabbi Schneerson memiliki kekayaan yang besar, dan menyembunyikannya di tempat rahasia. Mereka mungkin juga berharap menemukan barang-barang berharga yang berkaitan dengan sejarah dan tradisi Yahudi.
- Membuat bunker atau teroris. Ada juga yang menduga bahwa para penggali terowongan memiliki rencana yang lebih gelap, yaitu membuat bunker atau tempat perlindungan di bawah tanah, yang bisa digunakan untuk bersembunyi atau melancarkan aksi teroris. Mereka mungkin merasa terancam oleh situasi politik dan sosial di Amerika Serikat, atau memiliki agenda anti-pemerintah atau anti-non-Yahudi.
Terowongan rahasia di bawah sinagog New York adalah sebuah fenomena yang menarik dan misterius, yang menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi. Terowongan ini menunjukkan adanya kelompok-kelompok Yahudi yang memiliki pandangan dan praktik yang berbeda dari mayoritas, dan mungkin juga memiliki tujuan dan motif yang tersembunyi. Terowongan ini juga menimbulkan masalah keamanan dan hukum, yang memerlukan penanganan yang tepat dan bijaksana. Terowongan ini juga menjadi tantangan bagi komunitas Yahudi, yang harus menjaga persatuan dan toleransi di antara anggotanya, serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat luas.