Terungkap! Hasil Tes DNA Habib Jafar: Benarkah Paling Dominan dari Inggris? Simak Faktanya!

Shofiyah By Shofiyah
2 Min Read
Terungkap! Hasil Tes DNA Habib Jafar: Benarkah Paling Dominan dari Inggris? Simak Faktanya!
Terungkap! Hasil Tes DNA Habib Jafar: Benarkah Paling Dominan dari Inggris? Simak Faktanya!

jlk – Dalam era digital ini, informasi dapat dengan mudah beredar dan menjadi viral.

Salah satu yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat adalah hasil tes DNA Habib Jafar yang beredar di media sosial.

Menurut narasi yang beredar, hasil tes DNA Habib Jafar menunjukkan bahwa dia memiliki dominasi genetik terbesar dari Inggris. Namun, benarkah informasi ini?

Hasil Tes DNA Habib Jafar

Menurut informasi yang beredar, hasil tes DNA Habib Jafar menunjukkan bahwa 47% genetiknya berasal dari Inggris, 33% dari Prancis, 10% dari Rusia, dan 10% lainnya dari keturunan adat leluhurnya.

- Advertisement -

Informasi ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @pribumi.asli1 dan YouTube @Alparttegal.

Namun, perlu kita ingat bahwa informasi ini belum mendapatkan konfirmasi langsung dari Habib Jafar sendiri.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi ini.

Siapa Habib Jafar?

Habib Jafar, atau lengkapnya Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar, adalah seorang ulama muda yang dikenal dengan cara pengajarannya yang unik dan menarik bagi kaum milenial.

Selain berdakwah melalui konten YouTube “Jeda Nulis”, Habib Jafar juga aktif menulis dan telah menerbitkan beberapa buku.

- Advertisement -

Kesimpulan

Informasi tentang hasil tes DNA Habib Jafar yang beredar di media sosial memang menarik perhatian banyak orang.

Namun, kita harus selalu berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi.

Sampai saat ini, Habib Jafar sendiri belum memberikan konfirmasi tentang kebenaran hasil tes DNA tersebut.

- Advertisement -

Dalam era digital ini, kita harus selalu kritis dan teliti dalam menerima informasi. Selalu lakukan pengecekan fakta sebelum menyebarkan informasi.

Ingat, penyebaran informasi yang salah dapat berdampak negatif bagi banyak orang.

Topik:
Share This Article