6 Bahaya Mencium Bayi yang Tak Terduga, Anda Pasti Terkejut!

Alvin Karunia By Alvin Karunia
7 Min Read
baby, kiss, mother

jlk – Bayi memang menggemaskan. Pipi tembam, senyum manis, mata bulat, dan kulit lembut membuat siapa saja ingin mencubit dan menciumnya.

Namun, tahukah Anda bahwa mencium bayi sembarangan bisa membahayakan kesehatan mereka?

Ya, ada beberapa penyakit yang bisa menular dari orang dewasa ke bayi melalui ciuman, bahkan jika Anda tidak merasa sakit atau menunjukkan gejala apa pun.

Berikut ini adalah 6 bahaya cium bayi sembarangan yang jarang diketahui, beserta cara mencegah dan mengatasinya.

- Advertisement -

1. Infeksi Virus RSV

Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah virus yang menginfeksi paru-paru atau saluran pernapasan.

Virus ini sangat menular dan umumnya menyerang anak-anak atau bayi sehingga membuat mereka kesulitan bernapas. 

Pada anak yang lebih besar usianya, gejalanya bisa ringan dan mirip seperti flu biasa, akan tetapi pada bayi, kondisi ini bisa menjadi serius dan berpotensi fatal.

RSV dapat menyebabkan masalah pernapasan yang parah dan dapat mempengaruhi jantung dan otak bayi, terutama bagi bayi prematur yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Gejala RSV antara lain batuk, pilek, demam, sesak napas, nafas cepat, dan bibir atau kuku biru.

- Advertisement -

Cara mencegah RSV adalah dengan menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan tidak merokok di dekat bayi.

Cara mengatasi RSV adalah dengan memberikan cairan yang cukup, mengeluarkan lendir dengan alat hisap, dan memberikan obat penurun demam jika perlu. 

Jika gejala semakin parah, segera bawa bayi ke dokter atau rumah sakit.

- Advertisement -

2. Herpes Simplex Tipe 1

Disebut juga sebagai luka dingin atau herpes oral, penyakit ini mungkin yang paling berbahaya yang terjadi pada bayi, akibat dicium oleh orang lain. 

Penyakit ini terjadi karena virus herpes simplex tipe 1 (HSV 1) ini, dapat ditularkan melalui kecupan, bahkan hanya kecupan pada tangan saja.

Awalnya, luka lecet akan terbentuk di sekitar bibir dan mulut, kemudian menyebar ke bagian wajah lainnya seperti hidung, pipi, dan dagu. 

Tak hanya itu, jika tidak segera ditangani, herpes pada bayi juga dapat menyebabkan peradangan otak.

Ingat, jika virus ini sudah memasuki tubuh, akan bertahan seumur hidup hingga bayi dewasa. Jadi, jaga bayi agar tidak dicium oleh sembarangan orang atau mereka yang didiagnosis herpes tipe 1.

Cara mencegah herpes adalah dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki luka dingin, tidak berbagi alat makan atau minum, dan menjaga daya tahan tubuh bayi. 

Cara mengatasi herpes adalah dengan memberikan obat antivirus yang diresepkan dokter, mengompres luka dengan air dingin, dan menjaga kebersihan luka.

3. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM)

Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Penularannya dapat melalui kontak fisik seperti berpelukan atau mencium bayi. 

Demam, sariawan, bisul, dan ruam kulit di sekitar mulut, tangan, dan kaki, merupakan tanda anak tertular penyakit ini.

Meski sebenarnya tidak fatal, PTKM dapat menyebabkan masalah pada bayi yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.

Cara mencegah PTKM adalah dengan menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan membersihkan mainan atau benda yang sering disentuh bayi. 

Cara mengatasi PTKM adalah dengan memberikan cairan yang cukup, mengoleskan salep atau gel untuk meredakan nyeri sariawan, dan memberikan obat penurun demam jika perlu.

4. Alergi

Mencium bayi ternyata dapat memicu alergi. Orang dewasa biasanya menggunakan produk perawatan kulit atau produk kosmetik yang mengandung bahan kimia. 

Jika bayi terpapar bahan kimia tersebut maka dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi. Gejala alergi antara lain ruam, gatal, bengkak, merah, dan bersisik.

Cara mencegah alergi adalah dengan menghindari mencium bayi jika menggunakan produk yang berpotensi menimbulkan alergi, atau mencuci muka terlebih dahulu sebelum mencium bayi. 

Cara mengatasi alergi adalah dengan memberikan krim atau salep yang mengandung kortikosteroid atau antihistamin untuk mengurangi peradangan dan gatal.

5. Gigi Berlubang

Mencium bayi juga bisa menyebabkan gigi berlubang. Hal ini karena bakteri yang menyebabkan gigi berlubang bisa ditularkan dari orang dewasa ke bayi melalui air liur. 

Jika orang dewasa memiliki gigi berlubang, maka bakteri tersebut bisa masuk ke mulut bayi saat menciumnya.

Gigi berlubang pada bayi bisa menyebabkan nyeri, infeksi, dan gangguan pertumbuhan gigi permanen.

Cara mencegah gigi berlubang adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, menghindari mencium bayi di mulut, tidak berbagi alat makan atau minum, dan membiasakan bayi menyikat gigi sejak dini.

Cara mengatasi gigi berlubang adalah dengan membawa bayi ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

6. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Mencium bayi secara berlebihan juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.

Hal ini karena bayi yang terlalu sering dicium akan terlalu terbiasa dengan bakteri atau virus yang ada di lingkungan sekitarnya, sehingga sistem kekebalan tubuh mereka tidak terlatih untuk melawan penyakit.

Bayi yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akan lebih mudah terserang berbagai penyakit, seperti flu, batuk, diare, dan lain-lain.

Cara mencegah sistem kekebalan tubuh bayi melemah adalah dengan memberikan ASI eksklusif, memberikan makanan bergizi, menghindari mencium bayi secara berlebihan, dan memberikan vaksinasi sesuai jadwal.

Cara mengatasi sistem kekebalan tubuh bayi yang lemah adalah dengan memberikan suplemen atau vitamin yang direkomendasikan dokter, dan mengobati penyakit yang diderita bayi sesegera mungkin.

Itulah 6 bahaya cium bayi sembarangan yang jarang diketahui, beserta cara mencegah dan mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat Anda lebih berhati-hati dalam mencium bayi.

Ingat, mencium bayi adalah salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang, tetapi jangan sampai membahayakan kesehatan mereka. Ciumlah bayi dengan bijak dan bertanggung jawab. Terima kasih telah membaca.

Share This Article