8 Perancang Busana Terkaya di Dunia, Dari Miliarder AS Ralph Lauren hingga Miuccia Prada

Alvin Karunia By Alvin Karunia
10 Min Read

Mode bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga seni, bisnis, dan gaya hidup. Di balik merek-merek fesyen ternama yang menghiasi dunia, ada sosok-sosok perancang busana yang memiliki bakat, kreativitas, dan visi luar biasa. Mereka tidak hanya menciptakan karya-karya indah yang menginspirasi banyak orang, tetapi juga membangun kerajaan bisnis yang menghasilkan kekayaan fantastis.

Siapa saja perancang busana terkaya di dunia saat ini? Berdasarkan data dari Forbes, Celebrity Net Worth, dan Bisnis.com, inilah daftar delapan nama yang berhasil mencapai status miliarder berkat kiprah mereka di industri mode.

Ralph Lauren: US$8,6 miliar (Rp121,7 triliun)

Ralph Lauren adalah salah satu perancang busana paling berpengaruh di Amerika Serikat. Dia adalah pendiri dan kepala eksekutif dari Polo Ralph Lauren Corporation, yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$6 miliar per tahun. Mereknya dikenal dengan gaya preppy, klasik, dan elegan, yang menggabungkan unsur-unsur Amerika, Inggris, dan Eropa.

Lauren memulai kariernya dengan membuat dasi pria yang berbeda dari yang ada di pasaran pada tahun 1967. Dari situ, dia mulai merancang pakaian pria dan wanita, serta aksesori, parfum, perabotan rumah tangga, dan bahkan mobil. Dia juga menjadi perancang busana resmi untuk Olimpiade Musim Dingin 2002, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, 2014, 2016, dan 2018.

- Advertisement -

Lauren memiliki koleksi mobil mewah yang terkenal di dunia, yang mencakup Ferrari, Bugatti, Bentley, Jaguar, Mercedes-Benz, dan Porsche. Dia juga memiliki beberapa properti mewah, seperti rumah di New York, Colorado, Jamaika, dan Prancis.

Giorgio Armani: US$8,1 miliar (Rp114,6 triliun)

Giorgio Armani adalah perancang busana terkaya di Italia dan salah satu yang terkaya di dunia. Dia adalah pendiri dan presiden dari Armani Group, yang memiliki lebih dari 2.000 toko di 60 negara. Mereknya meliputi Armani Exchange, Emporio Armani, Giorgio Armani, Armani Privé, Armani Junior, Armani Casa, dan Armani Hotels.

Armani dikenal dengan gaya minimalis, bersih, dan rapi, yang sering dipakai oleh selebriti, politisi, dan atlet. Dia juga merancang kostum untuk film-film seperti The Untouchables, The Wolf of Wall Street, Ocean’s Thirteen, dan Batman v Superman: Dawn of Justice.

Armani memiliki beberapa hobi, seperti bermain catur, mengoleksi seni, dan berkebun. Dia juga seorang filantropis, yang mendukung berbagai organisasi amal, seperti UNICEF, Green Cross International, dan The Global Fund.

Miuccia Prada: US$4,8 miliar (Rp68 triliun)

Miuccia Prada adalah seorang perancang busana dan pengusaha wanita asal Italia, yang mewarisi bisnis barang mewah keluarga pada tahun 1978. Bersama suaminya, Patrizio Bertelli, dia mengubah Prada menjadi salah satu merek fesyen paling populer dan inovatif di dunia, dengan pendapatan lebih dari US$3 miliar per tahun.

- Advertisement -

Prada dikenal dengan gaya yang cerdas, eksentrik, dan avant-garde, yang sering menantang norma-norma mode. Dia juga memiliki merek lain, seperti Miu Miu, Church’s, Car Shoe, dan Marchesi 1824.

Prada adalah seorang pecinta seni dan budaya, yang mendirikan Fondazione Prada, sebuah lembaga nirlaba yang mendukung seniman kontemporer. Dia juga terlibat dalam proyek-proyek sosial, seperti mendanai restorasi Galleria Vittorio Emanuele II di Milan dan mendukung program pendidikan untuk anak-anak di Bangladesh.

Patrizio Bertelli: US$4,6 miliar (Rp65,1 triliun)

Patrizio Bertelli adalah seorang pengusaha dan investor asal Italia, yang merupakan suami dan mitra bisnis dari Miuccia Prada. Dia adalah CEO dan wakil presiden dari Prada Group, yang dia bantu mengembangkan menjadi salah satu raksasa mode global.

- Advertisement -

Bertelli adalah sosok yang ambisius, agresif, dan visioner, yang dikenal sebagai mastermind di balik strategi pemasaran, distribusi, dan ekspansi Prada. Dia juga bertanggung jawab atas akuisisi merek-merek lain, seperti Helmut Lang, Jil Sander, dan Fendi.

Bertelli memiliki minat yang luas, mulai dari olahraga, musik, hingga politik. Dia adalah pendukung setia dari Partai Demokrat Italia, dan pernah mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada tahun 2018. Dia juga seorang penggemar balap mobil, yang memiliki tim sendiri, Luna Rossa, yang berkompetisi di America’s Cup.

Domenico Dolce: US$2,6 miliar (Rp36,8 triliun)

Domenico Dolce adalah seorang perancang busana dan pengusaha asal Italia, yang bersama dengan mantan pasangannya, Stefano Gabbana, mendirikan label Dolce & Gabbana pada tahun 1985. Merek ini menjadi salah satu yang paling sukses dan terkenal di dunia, dengan pendapatan lebih dari US$1 miliar per tahun.

Dolce & Gabbana dikenal dengan gaya yang mewah, glamor, dan sensual, yang terinspirasi oleh budaya Italia, terutama Sisilia, tempat kelahiran Dolce. Merek ini juga populer di kalangan selebriti, seperti Madonna, Beyoncé, Kylie Minogue, dan Monica Bellucci.

Dolce adalah seorang yang sederhana, rendah hati, dan religius, yang mengatakan bahwa dia tidak pernah bermimpi menjadi kaya atau terkenal. Dia juga seorang filantropis, yang mendukung berbagai organisasi amal, seperti UNICEF, Children in Crisis, dan The Art of Elysium.

Stefano Gabbana: US$2,6 miliar (Rp36,8 triliun)

Stefano Gabbana adalah seorang perancang busana dan pengusaha asal Italia, yang bersama dengan mantan pasangannya, Domenico Dolce, mendirikan label Dolce & Gabbana pada tahun 1985. Merek ini menjadi salah satu yang paling sukses dan terkenal di dunia, dengan pendapatan lebih dari US$1 miliar per tahun.

Gabbana adalah sosok yang ekstrovert, karismatik, dan provokatif, yang sering mengekspresikan pendapatnya secara terbuka dan kontroversial. Dia juga merupakan otak kreatif di balik konsep dan kampanye iklan Dolce & Gabbana, yang sering menampilkan bintang-bintang Hollywood, model super, dan atlet terkenal.

Gabbana adalah seorang yang menyukai kehidupan malam, pesta, dan perjalanan. Dia juga seorang kolektor seni, yang memiliki karya-karya dari Andy Warhol, Jean-Michel Basquiat, Damien Hirst, dan Keith Haring. Dia juga seorang aktivis hak-hak LGBT, yang mendukung pernikahan sesama jenis dan adopsi anak oleh pasangan gay.

Valentino Garavani: US$1,8 miliar (Rp25,5 triliun)

Valentino Garavani adalah seorang perancang busana dan ikon mode asal Italia, yang dikenal dengan nama Valentino. Dia adalah pendiri dan mantan direktur kreatif dari Valentino SpA, yang merupakan salah satu merek fesyen paling prestisius dan eksklusif di dunia, dengan pendapatan lebih dari US$500 juta per tahun.

Valentino dikenal dengan gaya yang romantis, feminin, dan elegan, yang sering dipakai oleh selebriti, bangsawan, dan anggota kerajaan. Dia juga merancang gaun pengantin untuk Jacqueline Kennedy, Elizabeth Taylor, dan Anne Hathaway.

Valentino adalah seorang yang berdedikasi, perfeksionis, dan berbakat, yang telah menerima berbagai penghargaan, seperti Legion of Honour dari Prancis dan Walk of Style Award dari Los Angeles. Dia juga seorang filantropis, yang mendukung berbagai organisasi amal, seperti amfAR dan Elton John AIDS Foundation.

Silas Chou: US$2,7 miliar (Rp38,2 triliun)

Silas Chou adalah seorang pengusaha dan investor asal Hong Kong, yang dikenal sebagai “raja pakaian”. Dia adalah presiden dan CEO dari Novel Enterprises, salah satu produsen pakaian terbesar di dunia, yang memproduksi lebih dari 300 juta potong pakaian per tahun.

Chou adalah sosok yang visioner, ambisius, dan berani, yang telah berinvestasi di berbagai merek fesyen ternama, seperti Tommy Hilfiger, Michael Kors, dan Karl Lagerfeld. Dia juga memiliki merek sendiri, seperti Pepe Jeans, Hackett London, dan Scotch & Soda.

Chou adalah seorang yang suka tantangan, petualangan, dan perjalanan, yang telah mengunjungi lebih dari 100 negara. Dia juga seorang kolektor seni, yang memiliki karya-karya dari Pablo Picasso, Andy Warhol, Jean-Michel Basquiat, dan Damien Hirst.

Demikianlah delapan perancang busana terkaya di dunia saat ini. Mereka bukan hanya pencipta mode, tetapi juga pemimpin industri, pengubah gaya hidup, dan pembuat sejarah. Mereka membuktikan bahwa mode bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang visi, inovasi, dan keberanian untuk bermimpi dan mencapai impian tersebut.

Share This Article