Coblos-Mencoblos: Drama Politik dan Fesyen di Bilik Suara

Noer Huda By Noer Huda
3 Min Read

jlk – Hari ini, 14 Februari 2024, tidak hanya menjadi momen Valentine bagi para jomblo akut, tetapi juga momentum sakral bagi seluruh rakyat Indonesia: Pemilihan Presiden!

Ya, saat di mana rakyat berduyun-duyun menuju bilik suara untuk menetapkan nasib bangsa untuk lima tahun mendatang.

Di tengah riuhnya kampanye dan janji-janji politik, terdapat satu aspek yang tak kalah menarik: gaya busana para capres-cawapres ketika melakukan pencoblosan.

Seakan menjalani peragaan busana di atas catwalk politik, mereka tampil dengan pakaian yang dipilih dengan seksama, yang tak luput dari sorotan media dan netizen.

- Advertisement -

Anies Baswedan, sang penantang utama, menampilkan gaya klasik dengan kemeja putih dan celana bahan hitam.

Penampilannya yang formal dan tertata rapi seolah ingin menegaskan citranya sebagai pemimpin yang berwibawa dan terstruktur. Tidak ingin kalah, pasangannya, Cak Imin, turut kompak dengan kemeja putih dan celana bahan cokelat.

Sementara itu, Prabowo Subianto, sosok veteran politik, tetap setia dengan kemeja biru muda yang telah menjadi ciri khasnya.

Di sisi lain, Gibran Rakabuming tampil lebih kasual dan trendi dengan kemeja biru muda bermotif. Penampilannya yang modis mungkin bertujuan untuk menarik perhatian pemilih muda.

Tak ingin ketinggalan, Ganjar Pranowo memilih kemeja putih berkerah shanghai yang elegan dan berkelas.

- Advertisement -

Sementara pasangannya, Mahfud MD, memilih tampil berbeda dengan kemeja batik hijau yang mencerminkan kecintaannya pada budaya Indonesia.

Namun, jangan terjebak hanya pada busana mereka. Di balik penampilan yang memukau, terdapat pesan tersembunyi yang ingin disampaikan.

Warna biru muda yang dipilih oleh Anies dan Prabowo, mungkin melambangkan kesetiaan dan harapan.

- Advertisement -

Putih yang dipilih oleh Ganjar dan Cak Imin, mencerminkan kesederhanaan dan kemurnian. Sedangkan batik hijau yang dipilih oleh Mahfud, adalah simbol nasionalisme dan kecintaan pada budaya.

Namun, jangan lupakan, di balik semua drama politik dan mode ini, tugas utama kita adalah menggunakan hak pilih. Jangan sampai jari telunjukmu tidak terwarnai tinta biru. Ingatlah, suara kita menentukan masa depan bangsa!

So, pilihlah pemimpin yang tidak hanya pandai berbusana, tetapi juga memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun Indonesia yang lebih baik!

Share This Article