jlk – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI telah mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp48,1 triliun.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada Jumat, 1 Maret 2024.
Dividen ini setara dengan 80% dari laba bersih konsolidasian BRI pada tahun buku 2023.
Nilai dividen ini terdiri dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp12,67 triliun yang telah dibagikan BRI kepada pemegang saham pada awal tahun ini.
Sisanya, sebesar Rp35,43 triliun, akan dibagikan BRI kemudian.
Pembagian dividen tahun ini meningkat 10,59 persen dari dividen yang dibagikan pada 2023 sebesar Rp43,49 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers virtual, mengatakan, “Penggunaan laba bersih konsolidasian yang bisa diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun 2023 sebesar 80 persen atau sekurang-kurangnya sebesar Rp48,1 triliun atau sebesar Rp319 per lembar saham. Itu dividen yang diberikan dalam bentuk tunai.”
Dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 151,55 miliar lembar, nilai dividen per saham dari BRI mencapai Rp319 per saham.
Sebanyak Rp84 per saham telah ditebar dalam tebaran dividen interim. Lalu, sisanya menjadi Rp235 per saham.
Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi 53,18% akan mendapatkan Rp25,71 triliun.
Sementara itu, publik akan mendapatkan dividen Rp22,39 triliun.
BRI mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp60,43 triliun sepanjang 2023.
Capaian laba ini melonjak 17,55% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,41 triliun.
Untuk bank only, laba BRI mencapai Rp53,15 triliun, naik 11,12% yoy dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp47,83 triliun.
Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BRI naik menjadi Rp135,18 triliun per akhir Desember 2023, dibandingkan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp124,6 triliun pada 2022.
BRI juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 10,34% yoy menjadi Rp20,74 triliun sepanjang 2023.
RUPST 2024 juga menyetujui perubahan susunan direksi perseroan.
RPUST memberhentikan dengan hormat dan mengangkat kembali Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto sebagai Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan, dan Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko.
Rapat juga memberhentikan Hendrikus Ivo sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen BRI.
Pengangkatan Baskoro masih menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keputusan BRI untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp48,1 triliun ini menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan imbal hasil yang optimal kepada pemegang saham.
Dengan kinerja yang positif di tahun 2023, BRI berharap dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemegang saham dan ekonomi Indonesia pada umumnya.
Sumber: Berbagai sumber