Kisanak, Siapa yang tidak ingin memiliki properti, baik itu rumah, apartemen, atau tanah? Properti merupakan salah satu aset yang paling diminati oleh masyarakat, karena harganya yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tidak heran, banyak orang yang menganggap properti sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Namun, tahukah Anda apa saja faktor-faktor yang membuat harga properti melambung tinggi? Apakah hanya karena permintaan yang tinggi atau ada faktor lainnya?
Yuk, kita bongkar bersama-sama faktor-faktor yang mendorong harga properti naik di bawah ini!
Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam suatu periode waktu.
Inflasi bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti permintaan yang tinggi, biaya produksi yang meningkat, uang beredar yang bertambah, atau kekacauan ekonomi dan politik.
Inflasi berpengaruh pada harga properti, karena membuat biaya pembangunan properti menjadi lebih mahal.
Misalnya, harga material bangunan, upah pekerja, pajak, dan lain-lain. Inflasi juga berpengaruh pada suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), yang membuat cicilan rumah menjadi lebih besar.
Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan properti dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pendapatan, selera, preferensi, jumlah penduduk, dan lain-lain.
Hukum ekonomi menyatakan, jika permintaan suatu barang atau jasa meningkat, maka harga barang atau jasa tersebut juga akan meningkat, asalkan penawaran tetap atau berkurang.
Hal ini berlaku juga untuk properti. Semakin banyak orang yang membutuhkan hunian, maka semakin tinggi pula harga properti.
Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen pada suatu harga dan waktu tertentu. Penawaran properti dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti biaya produksi, teknologi, persaingan, harapan, dan lain-lain.
Hukum ekonomi menyatakan, jika penawaran suatu barang atau jasa berkurang, maka harga barang atau jasa tersebut akan meningkat, asalkan permintaan tetap atau meningkat.
Hal ini berlaku juga untuk properti. Semakin sedikit properti yang tersedia di pasaran, maka semakin tinggi pula harga properti.
Lokasi
Lokasi adalah salah satu faktor utama yang menentukan harga properti. Lokasi meliputi lingkungan fisik dan sosial di sekitar properti. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga properti dari segi lokasi antara lain:
- Aksesibilitas. Properti yang mudah dijangkau oleh transportasi umum, dekat dengan pusat bisnis, perbelanjaan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang jauh dari fasilitas-fasilitas tersebut.
- Keamanan. Properti yang berada di lingkungan yang aman, nyaman, dan tertib, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang berada di lingkungan yang rawan kriminalitas, bencana, atau konflik sosial.
- Kenyamanan. Properti yang berada di lingkungan yang bersih, sejuk, hijau, dan asri, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang berada di lingkungan yang kotor, panas, polusi, dan bising.
Kondisi Fisik
Kondisi fisik adalah keadaan properti secara fisik, seperti luas, desain, kualitas, usia, dan fasilitas. Kondisi fisik properti sangat mempengaruhi nilai dan harga jual properti, karena mencerminkan kualitas dan kenyamanan properti tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga properti dari segi kondisi fisik antara lain:
- Luas. Properti yang memiliki luas tanah dan bangunan yang besar, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang memiliki luas tanah dan bangunan yang kecil.
- Desain. Properti yang memiliki desain yang menarik, modern, dan sesuai dengan selera pasar, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang memiliki desain yang biasa, kuno, dan tidak sesuai dengan selera pasar.
- Kualitas. Properti yang memiliki kualitas bangunan yang baik, kuat, dan tahan lama, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang memiliki kualitas bangunan yang buruk, rapuh, dan mudah rusak.
- Usia. Properti yang memiliki usia bangunan yang baru, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang memiliki usia bangunan yang tua.
- Fasilitas. Properti yang memiliki fasilitas yang lengkap, seperti listrik, air, telepon, internet, keamanan, parkir, dan lain-lain, akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada properti yang memiliki fasilitas yang kurang atau tidak ada.
Nah, itu dia beberapa faktor yang mendorong harga properti melambung tinggi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang dunia properti.
Demikian Kisanak.