Apakah Tuduhan Xenofobia AS Terhadap China Mencerminkan Realitas?

rasyiqi By rasyiqi - Writer, Digital Marketer
3 Min Read
people on Great Wall of China during daytime

Pada suatu hari di bulan April 2024, dunia dikejutkan oleh pernyataan yang cukup berani dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang menuduh China bersikap “xenofobia” dan curang dalam hubungan dagang.

Pernyataan ini, yang disampaikan dengan nada yang cukup keras, telah memicu reaksi yang sama kerasnya dari China.

“Apakah Kata-Kata Tersebut Ditujukan untuk China atau AS Sendiri?”

Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin pada Kamis (18/4/2024) di Beijing, China.

- Advertisement -

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menanggapi ucapan Biden di hadapan para pekerja industri baja di Pittsburgh pada Rabu (17/4/2024) bahwa China punya “masalah nyata”.

Biden menyebutkan, “Mereka memiliki populasi lebih banyak orang yang pensiun dari pada angkatan kerja. Mereka tidak mengimpor apa pun, mereka xenofobia, tidak ada yang datang, yang lain masuk. Mereka punya masalah nyata,” ujarnya saat itu.

Xenofobia atau Realitas?

Xenofobia merupakan perasaan benci, takut, atau waswas terhadap orang asing atau sesuatu yang belum dikenal.

Namun, apakah tuduhan xenofobia ini benar-benar mencerminkan realitas yang ada, atau hanya merupakan retorika politik yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu?

Lin meminta AS secara serius melakukan persaingan yang sehat dan mematuhi peraturan WTO.

- Advertisement -

“Segera mencabut semua tindakan proteksionisme perdagangan terhadap China. China akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya,” ujar sang jubir.

Tarif Baja dan Aluminium: Senjata Baru dalam Perang Dagang

Dalam pidatonya di hadapan pemilih dari kalangan pekerja “United Steelworkers” dalam kampanye di negara bagian Pennsylvania, Joe Biden juga mengatakan akan ada kenaikan tarif baja terhadap China.

Biden menyebutkan, dirinya telah meminta Perwakilan Dagang AS untuk menaikkan tarif hingga tiga kali lipat untuk baja dan aluminium China jika Beijing terkonfirmasi menggunakan praktik antipersaingan.

- Advertisement -

Apakah Ini Hanya Awal?

Dengan meningkatnya ketegangan antara dua kekuatan besar ini, pertanyaannya adalah, apakah ini hanya awal dari konflik yang lebih besar?

Atau apakah ini hanya bagian dari dinamika hubungan internasional yang selalu berubah?

Hanya waktu yang akan memberi tahu kita jawabannya. Namun, satu hal yang pasti, dunia akan terus memperhatikan dengan cermat setiap langkah yang diambil oleh kedua negara ini.

Share This Article