Beli Obligasi di Mana?

zajpreneur By zajpreneur
9 Min Read
savings, real estate, mortgage bond
Photo by stevepb on Pixabay

jlk – Obligasi, siapa yang tidak kenal dengan instrumen investasi yang satu ini? Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi untuk mendapatkan dana dari masyarakat.

Dengan membeli obligasi, kita seolah-olah meminjamkan uang kita kepada penerbit obligasi, dan sebagai imbalannya kita akan mendapatkan bunga secara berkala dan pokok utang pada saat jatuh tempo.

Obligasi terkenal sebagai investasi yang aman, karena risiko gagal bayar atau default sangat rendah, terutama untuk obligasi pemerintah.

Selain itu, obligasi juga memberikan pendapatan tetap atau fixed income yang bisa dijadikan sumber cash flow bagi investor. Tidak heran, banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di obligasi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

- Advertisement -

Namun, pertanyaannya adalah, beli obligasi di mana? Bagaimana cara membeli obligasi yang mudah dan praktis? Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli obligasi?

Nah, di artikel ini, kita akan membahas semua hal yang berkaitan dengan cara membeli obligasi, mulai dari jenis-jenis obligasi, pasar obligasi, hingga tips memilih obligasi yang sesuai dengan profil dan tujuan investasi kita. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Jenis-Jenis Obligasi

Sebelum kita membahas cara membeli obligasi, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu jenis-jenis obligasi yang ada di pasar. Secara umum, obligasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.

Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat, daerah, atau lembaga negara untuk membiayai kebutuhan pembangunan dan anggaran negara.

Obligasi pemerintah biasanya memiliki jangka waktu yang panjang, mulai dari 1 tahun hingga 30 tahun. Obligasi pemerintah juga dijamin oleh undang-undang, sehingga risiko defaultnya sangat rendah.

- Advertisement -

Obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh pemerintah pusat disebut juga dengan Surat Berharga Negara (SBN). Ada beberapa jenis SBN yang bisa dibeli oleh investor, antara lain:

  • Surat Utang Negara (SUN), yaitu obligasi konvensional yang memberikan kupon bunga tetap atau mengambang.
  • Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yaitu obligasi syariah yang memberikan imbal hasil berdasarkan prinsip bagi hasil, sewa, atau jual beli.
  • Obligasi Ritel Indonesia (ORI), yaitu obligasi ritel yang ditawarkan secara online kepada investor individu dengan nominal minimum Rp1 juta.
  • Sukuk Ritel Indonesia (SRI), yaitu obligasi syariah ritel yang ditawarkan secara online kepada investor individu dengan nominal minimum Rp1 juta.
  • Savings Bond Ritel (SBR), yaitu obligasi ritel yang memberikan kupon bunga mengambang yang disesuaikan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia.
  • Sukuk Tabungan Ritel (STR), yaitu obligasi syariah ritel yang memberikan imbal hasil mengambang yang disesuaikan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia.
  • Surat Perbendaharaan Negara (SPN), yaitu obligasi dengan jangka waktu pendek, yaitu 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan, yang tidak memberikan kupon bunga, tetapi dijual dengan diskon dari nilai nominalnya.

Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN untuk mendapatkan dana dari masyarakat.

Obligasi korporasi biasanya memiliki jangka waktu yang lebih pendek daripada obligasi pemerintah, yaitu antara 1 tahun hingga 10 tahun. Obligasi korporasi juga memiliki risiko default yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, sehingga memberikan kupon bunga yang lebih tinggi pula.

- Advertisement -

Obligasi korporasi yang diterbitkan di Indonesia harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ada beberapa jenis obligasi korporasi yang bisa dibeli oleh investor, antara lain:

  • Obligasi konvensional, yaitu obligasi yang memberikan kupon bunga tetap atau mengambang.
  • Obligasi syariah, yaitu obligasi yang memberikan imbal hasil berdasarkan prinsip bagi hasil, sewa, atau jual beli.
  • Obligasi konversi, yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham perusahaan penerbit pada harga dan waktu yang ditentukan.
  • Obligasi berjamin, yaitu obligasi yang dijamin oleh aset perusahaan penerbit, sehingga apabila terjadi default, investor berhak mengklaim aset tersebut.
  • Obligasi tanpa jaminan, yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh aset perusahaan penerbit, sehingga apabila terjadi default, investor hanya berhak atas sisa kekayaan perusahaan penerbit.

Pasar Obligasi

Setelah mengetahui jenis-jenis obligasi, kita perlu mengetahui juga pasar obligasi, yaitu tempat dimana kita bisa membeli dan menjual obligasi. Secara umum, pasar obligasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pasar primer dan pasar sekunder.

Pasar Primer

Pasar primer adalah pasar dimana obligasi pertama kali diterbitkan dan ditawarkan kepada investor.

Di pasar primer, kita bisa membeli obligasi langsung dari penerbit obligasi, baik pemerintah maupun korporasi, dengan harga nominal atau harga penawaran. Pasar primer biasanya dibuka dalam periode tertentu, sesuai dengan jadwal penerbitan obligasi.

Untuk membeli obligasi di pasar primer, kita perlu mendaftar terlebih dahulu di agen penjual atau mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh penerbit obligasi.

Agen penjual atau mitra distribusi ini bisa berupa bank, perusahaan sekuritas, atau platform online. Setelah mendaftar, kita bisa memesan obligasi sesuai dengan nominal yang kita inginkan, dan membayar sesuai dengan harga penawaran.

Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah pasar dimana obligasi yang sudah diterbitkan diperdagangkan antara investor.

Di pasar sekunder, kita bisa membeli atau menjual obligasi dari investor lain, dengan harga yang bervariasi sesuai dengan permintaan dan penawaran di pasar. Pasar sekunder biasanya dibuka setiap hari kerja, sesuai dengan jam perdagangan di bursa.

Untuk membeli obligasi di pasar sekunder, kita perlu membuka rekening efek terlebih dahulu di perusahaan sekuritas yang memiliki izin untuk menjual obligasi.

Setelah membuka rekening efek, kita bisa memilih obligasi yang ingin kita beli, dan memberikan amanat kepada broker atau trader untuk melakukan transaksi. Kita juga bisa memantau pergerakan harga obligasi melalui platform online yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.

Tips Memilih Obligasi

Setelah mengetahui cara membeli obligasi, kita perlu mengetahui juga tips memilih obligasi yang sesuai dengan profil dan tujuan investasi kita. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita terapkan:

  • Tentukan tujuan investasi kita, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang, dan berapa target return yang kita inginkan.
  • Sesuaikan jangka waktu obligasi dengan tujuan investasi kita, misalnya jika kita ingin investasi untuk jangka pendek, pilih obligasi yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun, dan sebaliknya.
  • Perhatikan kupon bunga atau imbal hasil obligasi, apakah tetap atau mengambang, dan bandingkan dengan suku bunga acuan atau inflasi, agar kita mendapatkan return yang positif.
  • Perhatikan peringkat obligasi, yaitu penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat independen terhadap kemampuan penerbit obligasi untuk membayar kewajibannya.
  • Perhatikan likuiditas obligasi, yaitu kemudahan untuk membeli dan menjual obligasi di pasar. Obligasi yang likuid biasanya memiliki spread yang rendah dan volume transaksi yang tinggi.
  • Perhatikan diversifikasi portofolio kita, yaitu sebaran investasi kita di berbagai jenis obligasi dan penerbit obligasi, agar risiko kerugian bisa diminimalisir.
  • Konsultasikan dengan penasihat keuangan atau manajer investasi profesional sebelum membeli obligasi, terutama jika kita belum berpengalaman atau tidak mengerti tentang obligasi.

Kesimpulan

Membeli obligasi bukanlah hal yang sulit, asalkan kita tahu cara dan tempat membelinya. Dengan memahami jenis-jenis obligasi, pasar obligasi, dan tips memilih obligasi, kita bisa berinvestasi di obligasi dengan mudah dan aman. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai berinvestasi di obligasi!

Namun, ingatlah bahwa setiap investasi pasti memiliki risiko. Jadi, sebelum membeli obligasi, pastikan kita sudah memahami risikonya dan siap menerima konsekuensinya. Selamat berinvestasi!

Sekian dan terima kasih. Selamat berinvestasi dan sampai jumpa di artikel berikutnya kisanak!

Share This Article