Berbisnis Bukan Sekadar Cari Uang, Tapi Juga Cari Berkah

Noer Huda By Noer Huda
3 Min Read
boy in gray zip up jacket drinking from white ceramic mug

jlk – Banyak kalangan menganggap berbisnis hanya sebagai upaya mencari keuntungan finansial semata. Pandangan ini menempatkan profit atau uang sebagai satu-satunya motivasi dalam dunia bisnis.

Namun, pertanyaannya adalah apakah berbisnis benar-benar hanya sebatas pencarian uang semata? Apakah aspek sosial dan nilai-nilai keagamaan tidak memiliki peran dalam dunia bisnis?

Sebagai umat Muslim, kita perlu menyadari bahwa berbisnis tidak sekadar mencari rezeki, melainkan juga sebuah bentuk ibadah.

Bisnis dapat diartikan sebagai sarana mencari rezeki yang halal dan mendatangkan berkah. Selain itu, berbisnis juga dapat dijadikan sebagai upaya dakwah dan penyebaran kebaikan. Oleh karena itu, berbisnis tidak hanya berkutat pada tujuan keuangan semata, melainkan juga harus mengakar pada nilai-nilai Islam.

- Advertisement -

Salah satu nilai Islam yang harus diimplementasikan dalam dunia bisnis adalah konsep kemaslahatan. Kemaslahatan diartikan sebagai manfaat yang dapat dirasakan oleh individu, masyarakat, dan lingkungan.

Dalam konteks bisnis, kemaslahatan mengandung arti bahwa produk atau layanan yang ditawarkan harus bermutu tinggi, sesuai dengan prinsip syariah, dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Lebih lanjut, proses produksi dan distribusi juga harus dilakukan tanpa merusak lingkungan dan tanpa menzalimi pihak lain.

Salah satu metode untuk mewujudkan kemaslahatan dalam dunia bisnis adalah dengan mengadopsi model bisnis berkelanjutan atau sustainable business model. Model bisnis ini tidak hanya memprioritaskan keuntungan finansial jangka pendek, melainkan juga memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat.

Contohnya, menggunakan bahan baku yang halal dan ramah lingkungan, mengurangi sampah produksi, atau memberikan pelatihan serta kesejahteraan bagi pekerja lokal.

Selain itu, berbisnis juga diwajibkan sebagai sarana berbagi dan bersedekah. Sebagian dari keuntungan yang diperoleh seharusnya dialokasikan untuk membantu individu yang membutuhkan, seperti anak yatim, fakir miskin, atau korban bencana.

- Advertisement -

Pendukung proyek-proyek sosial yang sejalan dengan visi dan misi bisnis, seperti pendidikan, kesehatan, atau pelestarian lingkungan, juga dapat dijadikan bentuk kontribusi positif.

Janganlah kita terperangkap dalam anggapan bahwa berbisnis hanya tentang uang⁶[6]. Bagi pengusaha Muslim, visi yang lebih luas dan mulia diperlukan. Berbisnis bukan hanya soal mencari uang, tetapi juga mencari berkah.

Ini bukan hanya tentang profit oriented, melainkan juga kemaslahatan oriented. Bisnis bukan hanya soal menghasilkan uang, tetapi juga menghasilkan pahala. Melalui pendekatan ini, kesuksesan sejati dapat diraih dan dampak positif dalam dunia bisnis dan masyarakat dapat terwujud.

- Advertisement -
Share This Article