jlk – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI baru saja mengumumkan rencana pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp 48,1 triliun.
Jumlah ini setara dengan 80% dari laba bersih BRI tahun 2023 yang mencapai Rp 60,4 triliun.
Dengan demikian, setiap pemegang saham BRI akan mendapatkan dividen sebesar Rp 317,5 per saham.
Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang digelar pada Selasa (1/3/2024).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi BRI kepada para pemegang saham yang telah mendukung kinerja perseroan selama ini.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan kepada BRI. Kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi negeri, baik melalui pelayanan perbankan yang inklusif, maupun melalui pembagian dividen yang optimal,” ujar Sunarso dalam keterangan resmi.
Sunarso menambahkan, BRI juga berencana untuk membagikan dividen interim tahun buku 2024, dengan harapan bisa memberikan dividen dua kali kepada pemegang saham.
Namun, hal ini masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami optimis bahwa BRI akan mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun 2024, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan global. Kami juga berharap bahwa BRI akan mendapatkan izin untuk membagikan dividen interim, sehingga kami bisa memberikan manfaat yang lebih besar kepada pemegang saham,” tutur Sunarso.
Pembagian dividen jumbo BRI tentu menjadi kabar gembira bagi para investor, terutama di tengah kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian.
Selain mendapatkan dividen yang besar, investor juga berpotensi mendapatkan capital gain dari kenaikan harga saham BRI.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, saham BRI sangat menarik untuk dikoleksi, karena memiliki prospek bisnis yang baik, modal yang kuat, dan dividen yang tinggi.
Ia memprediksi, harga saham BRI masih berpeluang naik hingga mencapai Rp 5.050 per saham.
“Secara fundamental, target BBRI masih sekitar Rp 5.050 per saham dengan target teknikal terdekat di Rp 4.680-Rp 4.770 dan Rp 4.890. Dengan yield dividen sekitar 3,8%, saham BBRI cukup menarik untuk dikoleksi,” kata Yaki kepada Kontan.co.id.
Yaki mengatakan, BRI memiliki sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro (UMi) yang fokus melayani segmen UMKM.
Selain itu, BRI juga memiliki modal yang cukup untuk mendukung ekspansi bisnisnya, dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 26,14% per September 2023.
“Kualitas kredit BRI juga terjaga, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 3,09% per September 2023. BRI juga memiliki likuiditas yang cukup, dengan rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (LDR) sebesar 88,51% per September 2023,” jelas Yaki.
Sumber: Dari berbagai sumber