Start-up Sensasi! Mengubah Ide Bisnis Sederhana Menjadi Emas!

Alvin Karunia By Alvin Karunia
7 Min Read
e-commerce, online shop, web
Photo by 200degrees on Pixabay

Bisnis sambal pecal mungkin terdengar biasa, tapi tidak bagi Heldalina, pemilik usaha De’Japung sambal Pecal.

Dengan mengikuti jejak kakaknya yang telah berhasil ekspor ke luar negeri, dia memulai bisnis sambal pecal dengan modal Rp100.000 dan kini bercita-cita untuk menembus pasar ekspor juga.

Bagaimana kisah sukses Heldalina? Simak ulasan berikut ini.

Awal Mula Bisnis Sambal Pecal

Heldalina mengatakan bahwa dia memulai usaha sambal pecal sejak tiga tahun lalu, saat pandemi Covid-19 melanda.

- Advertisement -

Dia terinspirasi oleh kakaknya yang sudah memiliki usaha sambal pecal sejak 10 tahun lalu dan sudah mengekspor produknya ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.

“Saya lihat kakak saya bisa sukses dengan bisnis sambal pecal, jadi saya tertarik untuk mencoba juga. Apalagi saat itu saya sedang tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga,” kata Heldalina kepada Bisnis.com.

Sebelum menjual produknya, Heldalina melakukan trial and error untuk mencari resep sambal pecal yang pas.

Dia mengonsumsi sendiri produknya dan membagikan ke tetangga, serta ke teman anak-anaknya.

“Alhamdulillah, banyak yang suka dan melakukan pembelian berulang. Saya juga mendapat masukan dan saran dari mereka untuk memperbaiki produk saya.

- Advertisement -

Dari situ saya semakin percaya diri dan berani dalam berjualan dan menjajakan ke orang lain,” ujarnya.

Variasi dan Kelebihan Produk Sambal Pecal

Heldalina mengatakan bahwa bisnis sambal pecalnya juga mulai membuat variasi dan pilihan. Ada rasa manis dan sedikit pedas, cocok untuk anak-anak. Ada juga rasa yang lebih pedas.

Namun, bila ada pembeli yang berkebutuhan khusus seperti tidak bisa makan yang pedas, memiliki penyakit hipertensi, atau alergi terhadap bahan tertentu, maka bisa mengajukan request. Maka Heldalina akan membuat sesuai dengan kebutuhan pembeli.

- Advertisement -

“Kelebihan dari produk kami adalah tidak mengandung MSG, sebab saya juga mau konsumsi sendiri juga, sehingga saya ingin membuat yang baik bagi tubuh saya dan orang lain.

Bahan-bahannya juga segar dan berkualitas, seperti kacang tanah, cabai, bawang, gula merah, dan garam,” ungkapnya.

Selain itu, produk sambal pecal Heldalina juga memiliki kemasan yang menarik dan higienis.

Dia menggunakan botol plastik yang dilengkapi dengan segel dan label yang mencantumkan nama produk, logo, komposisi, tanggal kadaluarsa, dan nomor BPOM.

“Kemasan yang bagus itu penting untuk menarik minat pembeli dan juga untuk menjaga kualitas produk.

Saya juga sudah mengurus izin BPOM agar produk saya lebih terjamin keamanannya dan bisa dipercaya oleh konsumen,” jelasnya.

Strategi Pemasaran dan Target Pasar Ekspor

Heldalina mengatakan bahwa strategi pemasaran yang dia lakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Dia juga rajin mengikuti pameran UMKM, baik secara online maupun offline, untuk memperluas jaringan dan pasar.

“Media sosial itu sangat membantu untuk mempromosikan produk saya. Saya juga sering mendapat pesanan dari luar kota, bahkan luar pulau, melalui media sosial.

Untuk pengiriman, saya bekerja sama dengan jasa ekspedisi yang terpercaya dan murah,” katanya.

Selain itu, Heldalina juga mengandalkan mulut ke mulut dari pelanggan yang puas dengan produknya.

Dia mengatakan bahwa banyak pelanggan yang merekomendasikan produknya ke keluarga, teman, atau kolega mereka.

“Saya sangat berterima kasih kepada pelanggan saya yang sudah setia dan memberikan testimoni positif tentang produk saya.

Mereka juga sering memberikan masukan dan kritik yang membangun untuk meningkatkan kualitas produk saya,” ucapnya.

Heldalina mengaku bahwa omzet bisnis sambal pecalnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dalam seminggu, dia bisa memproduksi sekitar 5 kg hingga 10 kg sambal pecal, tergantung permintaan pasar.

“Untuk harga, saya jual Rp25.000 per botol dengan berat 250 gram. Jadi, dalam sebulan saya bisa mendapatkan omzet sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta. Alhamdulillah, cukup untuk menambah penghasilan keluarga,” tuturnya.

Heldalina berharap agar bisnis sambal pecalnya bisa menembus pasar ekspor, mengikuti jejak kakaknya.

Dia mengatakan bahwa dia sudah mulai menjalin kerjasama dengan beberapa distributor di luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

“Saya ingin produk sambal pecal saya bisa dikenal dan disukai oleh orang-orang di luar negeri. Saya juga ingin membuktikan bahwa bisnis sambal pecal itu bisa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.

Tips dan Inspirasi untuk Pelaku UMKM

Heldalina juga berbagi tips dan inspirasi untuk pelaku UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya. Berikut adalah beberapa poin yang dia sampaikan:

  • Cari ide bisnis yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan Anda. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan berbeda dari yang lain.
  • Lakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan, selera, dan preferensi konsumen. Sesuaikan produk Anda dengan permintaan pasar.
  • Bangun tim yang kuat dan solid. Pilih orang-orang yang memiliki keterampilan, pengalaman, dan semangat yang sesuai dengan visi dan misi bisnis Anda.
  • Ciptakan produk atau layanan yang memecahkan masalah atau memberikan solusi bagi konsumen. Berikan nilai tambah dan keunggulan yang bisa membedakan produk Anda dengan produk lain.
  • Manfaatkan media sosial dan teknologi untuk mempromosikan dan menjual produk Anda. Buat konten yang menarik, informatif, dan edukatif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
  • Ikuti pameran, seminar, workshop, atau kegiatan lain yang berkaitan dengan bisnis Anda. Jalin relasi dan kerjasama dengan pelaku UMKM lain, pemerintah, swasta, maupun komunitas.
  • Terus belajar dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan Anda. Dengarkan masukan, saran, dan kritik dari pelanggan dan stakeholder lain. Jangan puas dengan apa yang sudah dicapai, tetapi tetap rendah hati dan bersyukur.

Demikian artikel yang saya tulis dengan gaya tulisan features. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. 

Share This Article