jlk – Tahun baru hijriyah sebentar lagi. Bagi sebagian umat Islam, ini adalah momen untuk membaca doa awal dan akhir tahun.
Doa ini dianggap sebagai salah satu cara untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan di tahun yang lalu, dan meminta perlindungan dan keberkahan di tahun yang akan datang.
Namun, apakah doa awal dan akhir tahun ini benar-benar ada tuntunannya dari Rasulullah SAW? Ataukah ini hanya sekedar tradisi yang tidak memiliki dasar yang kuat? Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Doa Awal dan Akhir Tahun: Antara Sunnah dan Bid’ah
Doa awal dan akhir tahun yang biasa dibaca oleh sebagian umat Islam adalah sebagai berikut:
Doa Akhir Tahun
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu.
Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Doa Awal Tahun
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.
Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Doa awal dan akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 kali dalam rangka menyambut tahun baru. Dengan doa ini, kita berharap anugerah dan kemurahan Allah untuk kita pada tahun baru ke depan.
Namun, sayangnya, doa awal dan akhir tahun ini tidak memiliki dasar yang shahih dari sunnah Nabi SAW.
Sebagian ulama mengatakan bahwa doa ini adalah bid’ah, yaitu perkara baru yang ditambahkan dalam agama tanpa ada dalil yang menunjukkan keabsahannya.
Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid rahimahullah berkata, “Syariat Islam tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan doa atau dzikir untuk awal tahun. Manusia saat ini banyak yang membuat kreasi baru dalam hal amalan berupa doa, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali.” (Tashih Ad Du’a’, hal.107)
Syaikh ‘Abdullah At Tuwaijiriy berkata, “Sebagian orang membuat inovasi baru dalam ibadah dengan membuat-membuat doa awal tahun dan akhir tahun.
Sehingga dari sini orang-orang awam ikut-ikutan mengikuti ritual tersebut di berbagai masjid, bahkan terdapat para imam pun mengikutinya.
Padahal, doa awal dan akhir tahun tersebut tidak ada pendukung dalil sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dari para sahabatnya, begitu pula dari para tabi’in. Tidak ada satu hadits pun yang mendukung keabsahan doa awal dan akhir tahun ini.
Oleh karena itu, sebaiknya kita berpegang teguh pada apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, dan menjauhi segala bentuk bid’ah dalam agama.
Namun, bukan berarti kita tidak boleh berdoa atau berdzikir pada awal dan akhir tahun. Kita tetap dianjurkan untuk selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa kita, dan meminta perlindungan dan keberkahan-Nya.
Hanya saja, kita harus berdoa dan berdzikir dengan cara yang benar, yaitu dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Doa Awal dan Akhir Tahun, Sunnah atau Bid’ah?
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa doa awal dan akhir tahun yang biasa dibaca oleh sebagian umat Islam tidak memiliki dasar yang shahih dari sunnah Nabi SAW. Oleh karena itu, doa ini bisa dikategorikan sebagai bid’ah.
Namun, bukan berarti kita dilarang untuk berdoa atau berdzikir pada awal dan akhir tahun. Kita tetap dianjurkan untuk selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa kita, dan meminta perlindungan dan keberkahan-Nya.
Hanya saja, kita harus berdoa dan berdzikir dengan cara yang benar, yaitu dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Jadi, pada saat tahun baru hijriyah tiba, alangkah baiknya jika kita memperbanyak doa dan dzikir, memohon ampunan atas dosa-dosa kita, dan meminta perlindungan dan keberkahan Allah SWT untuk tahun yang akan datang.
Namun, kita harus berdoa dan berdzikir dengan cara yang benar, yaitu dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW, dan menjauhi segala bentuk bid’ah dalam agama.
Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang doa awal dan akhir tahun.
Mari kita berusaha untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, dan menjauhi segala bentuk bid’ah dalam agama. Amin.