Puasa Rajab adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Bulan Rajab sendiri merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, karena di dalamnya terdapat berbagai keistimewaan dan keutamaan. Namun, bagaimana jika kita lupa niat puasa Rajab di malam hari, apakah puasa kita masih sah? Simak ulasan berikut ini.
Niat Puasa Rajab
Sebelum melaksanakan puasa Rajab, tentu kita harus berniat terlebih dahulu. Niat puasa Rajab ini bisa dilafalkan secara lisan maupun diucapkan dalam hati pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak. Adapun niat puasa Rajab yang dibaca pada malam hari, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunah karena Allah ta’âlâ.”
Lupa Niat Puasa Rajab
Namun, bagaimana jika kita lupa niat puasa Rajab di malam hari, apakah puasa kita masih sah? Menurut sebagian ulama, seperti Imam al-Ghazali, Imam Nawawi, dan Imam al-Syafi’i, puasa sunnah boleh dilakukan dengan niat di siang hari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau berhubungan suami istri.
Hal ini berbeda dengan puasa wajib, seperti puasa Ramadhan atau puasa kafarat, yang harus berniat di malam hari sebelum fajar. Jika lupa niat di malam hari, maka puasa wajib tidak sah dan harus diganti di lain hari.
Berdasarkan pendapat ulama tersebut, maka jika kita lupa niat puasa Rajab di malam hari, kita masih boleh menyusul niatnya di siang hari, asalkan belum membatalkan puasa. Adapun niat puasa Rajab yang dibaca pada siang hari, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Tata Cara Puasa Rajab
Secara umum, tata cara puasa Rajab sama dengan tata cara puasa sunnah lainnya. Yang membedakan hanyalah niatnya. Berikut ini adalah tata cara puasa Rajab yang dirangkum dari berbagai sumber:
- Niat Puasa Rajab
Niat puasa Rajab boleh dilafalkan pada malam hari ataupun waktu sahur hingga fajar terbit. Apabila lupa, maka boleh di pagi hari karena ini merupakan puasa sunnah.
- Makan Sahur
Untuk menjaga tubuh tetap fit, maka disunnahkan untuk melaksanakan makan sahur agar dapat melaksanakan puasa Rajab secara maksimal.
- Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan
Pada dasarnya aturan puasa Rajab sama dengan puasa lainnya, tidak boleh makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.
- Buka Puasa
Saat menjalankan puasa Rajab juga dianjurkan untuk menyegerakan berbuka ketika matahari sudah terbenam atau bersamaan dengan masuknya waktu magrib.
Keutamaan Puasa Rajab
Puasa Rajab memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mendapat ampunan dosa-dosa
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun.” (HR. al-Baihaqi)
- Mendapat pahala besar
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, maka ditutuplah pintu-pintu neraka baginya.” (HR. al-Baihaqi)
- Mendapat syafaat di hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa delapan hari di bulan Rajab, maka dibukalah delapan pintu surga baginya, ia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR. al-Baihaqi)
- Mendapat kecintaan Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, maka Allah akan mencintainya dan ia akan mencintai Allah.” (HR. al-Baihaqi)
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang Anda butuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.