Sejarah Penemuan Teorema Fermat

yumna By yumna
2 Min Read
3x3 Rubik's cube toy

Pendahuluan

jlk- Teorema Terakhir Fermat adalah salah satu teorema paling terkenal dalam matematika, dicetuskan oleh Pierre de Fermat pada abad ke-17. Teorema ini mengatakan: “Untuk semua bilangan bulat n > 2, tidak ada bilangan bulat positif a, b, dan c yang memenuhi persamaan a^n + b^n = c^n”.

Pencetusan oleh Fermat

Pada tahun 1637, Fermat menulis teorema tersebut pada pinggiran salah satu halaman bukunya.

Ia mengklaim telah menemukan bukti dari teori tersebut, hanya saja ia tidak bisa menuliskannya karena pinggiran halaman bukunya tidak muat lagi. Namun, tidak diketahui apakah Fermat benar-benar menemukan bukti untuk semua pangkat.

Misteri Selama 357 Tahun

Selama 357 tahun berikutnya, para matematikawan dunia tidak dapat membuktikannya, dan teorema ini menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam matematika.

- Advertisement -

Banyak matematikawan yang mencoba membuktikan teorema ini, namun selalu gagal. Teorema ini bahkan menjadi semacam legenda di kalangan matematikawan.

Bukti oleh Andrew Wiles

Akhirnya, pada tahun 1994, matematikawan Inggris bernama Andrew Wiles berhasil membuktikan kebenaran teorema ini.

Bukti Wiles ini merupakan tonggak sejarah dalam matematika, dan menjadi bukti bahwa teorema yang telah lama menjadi misteri ini akhirnya terpecahkan.

Kesimpulan

Teorema Fermat adalah contoh bagaimana sebuah teka-teki matematika dapat bertahan selama berabad-abad sebelum akhirnya terpecahkan.

Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya ketekunan dan kegigihan dalam mengejar pengetahuan.

- Advertisement -

Meskipun Fermat mungkin tidak pernah membayangkan bahwa teoremanya akan menjadi misteri selama ini, kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak matematikawan di masa depan.

Share This Article