jlk – Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali membagikan dividen jumbo kepada pemegang sahamnya, setelah mencatat laba bersih Rp 60,4 triliun pada tahun buku 2023.
Dari total laba tersebut, sebesar 80 persen atau Rp 48,1 triliun dibagikan sebagai dividen, termasuk dividen interim yang sudah dibayarkan sebelumnya sebesar Rp 12,7 triliun.
Dividen final yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (1/3/2024) adalah Rp 235 per lembar saham.
Pembagian dividen jumbo ini bukanlah hal yang baru bagi BRI, yang sudah beberapa tahun terakhir membagikan dividen dengan rasio di atas 70 persen dari laba bersih.
Bahkan, Direktur Utama BRI Sunarso memastikan bahwa BRI akan terus membagikan dividen dengan porsi besar hingga lima tahun ke depan, karena rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI sudah berada di level 27 persen, jauh di atas ketentuan minimum 17,5 persen.
Apa strategi BRI di balik pembagian dividen jumbo ini? Apa manfaatnya bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat? Berikut ulasannya:
Mengembalikan Laba ke Negara sebagai Pemegang Saham Mayoritas
Sebagai badan usaha milik negara (BUMN), BRI memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi kepada negara melalui pembayaran pajak dan dividen.
Dengan membagikan dividen jumbo, BRI menunjukkan bahwa BUMN dapat menjalankan peran sebagai agent of development dan value creator secara simultan.
Dari total dividen yang dibagikan, sebesar Rp 25,71 triliun akan disetorkan kepada rekening kas umum negara, karena negara memiliki 53,19 persen saham BRI.
Uang tersebut dapat digunakan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Pemberdayaan UMKM
BRI dikenal sebagai bank yang fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Dengan memiliki permodalan yang kuat, BRI dapat terus menyalurkan kredit kepada UMKM dengan bunga yang kompetitif dan syarat yang mudah. Selain itu, BRI juga memberikan berbagai layanan non-kredit, seperti bantuan modal kerja, pelatihan, bimbingan, dan akses pasar, untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas UMKM.
Dengan demikian, BRI berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Memberikan Nilai Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat
BRI tidak hanya mengejar laba, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan nilai positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Hal ini tercermin dari implementasi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional dan bisnis BRI.
BRI berupaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan perbankan, misalnya dengan menggunakan energi terbarukan, menghemat kertas, dan mengelola sampah.
BRI juga berkontribusi dalam penanggulangan bencana, pemberantasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan, melalui berbagai program tanggung jawab sosial dan kemitraan.
BRI juga menerapkan tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabel, untuk menjaga kepercayaan dan reputasi BRI di mata pemangku kepentingan.
Dengan strategi pembagian dividen jumbo ini, BRI menunjukkan bahwa BRI bukan hanya bank yang menguntungkan, tetapi juga bank yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
BRI mampu men-deliver value beyond profit secara berkelanjutan.
Sumber: Berbagai sumber